Memancing, suatu kegiatan yang digemari semua orang dan peminatnya dari semua umur dan semua kalangan. Suatu kegiatan yang sebagian orang adalah kegiatan yang melelahkan dan membuat kulit hitam. Ada juga yang beranggapan bahwa memancing hanya untuk mendapatkan ikan yang banyak, tapi terkadang juga seseorang tersebut beranjak pergi jika tidak mendapatkan ikan sekali pun. Yang berhasil ditangkapnya.
Dulu aku juga beranggapata semacam itu, bahwa memancing hanya untuk senang-senang dan ingin menangkap ikan. Ayahku adalah seorang pemancing amatir, kakek ku juga adalah seorang pemancing amatir. Mereka berdua dikenal sebagai pemancing yang selalu mendapat ‘keberuntungan’, karena setiap kali mereka memancing pulangnya pun mendapatkan hasil tangkapan yang banyak. Bagai peribahasa ‘Buah kelapa jatuh tak jauh dari pohonnya’.
Aku pun seperti ayahku yang mempunyai hobby memancing, tapi aku dan ayahku mempunyai perbedaan yang sangat jauh. Karena setiap kali aku memancinng aku selalu mendapat ikan yang sedikit entah apa penyebabnya. Sampai-sampai aku mencari cara jitu mendapatkan ikan yang banyak di internet, tapi tetap saja mendapatkan hasil yang mengecewakan.
Aku pun mencoba terus-menerus memancing di sungai, di kolam, di rawa-rawa sampai diselokan yang aku anggap ikan nya pun aku mmemmancing disitu. Tapi semua usahaku sis-sia untuk menandingi ayah dan kakek ku. Aku pun bertanya pada ayahku apa yang membuat nya selalu mendapatkan ikan yang banyak setiap kali pergi memancing. Ayahku pun berkata “Mancing itu harus pakai perasaan, kunci dari memancing ialah kesabaran. Kesabaran sangat lah penting pada saat memancing. Jangan sekali-kali engkau memancing dengan bernafsu ingin mendapatkan ikan yang banyak. Ikan yang ayah dapatkan merupakan rejeki dari Allah. Ingat nak kuncinya ialah sabar!!”.
Akupun mulai mengerti apa yang dikatakan oleh ayah, bahwa memancinng harus sabar. Aku pun mencoba sekali lagi untuk memancing dan akhirnya aku mendapatkankan hasil tangkkapan yang lumayan banyak. Ayah benar, kesabaran sangat lah penting dalam melakukan sesuatu hal yang ada dalam hidup ini. Ayah sangat berjasa karena mengajarkan ku tentang suatu nilai yang sangat penting untuk hidup ini.
Tapi saat ini ayah sudah berhenti dari dunia mincing, karena beliau mempunyai penyakit lambung yang membuat beliau tidak boleh terlalu capek. Alat-alat pancing sekarang hanya menjadi sebuah pajangan di gudang belakang rumah. Aku berpikir, aku harus meneruskan ‘perjuangan’ ayah menjadi seorang pemancing. Dan aku juga ingin melatih lagi tingkat kesabaran yang ada di hidupku dalam menghadipi masalah-masalah yang ada. Aku pun berusaha untuk membangkitkan kembali semangat ayah untuk pergi memancig bersamaku. Dan Alhamdulillah beliau kini mulai memancing lagi tapi tak sesering seperti dahulu. Itupun sudah membuat aku bahagia karna bisa mincing bareng bersama ‘pahlawanku’.
Beliau pun masih sering bilang “ojo nafsu le” (jangan nafsu nak). Semoga aku dapat mejadi seperti ayah , menjadi seorang pemancing amatir dan sampai tingkt professional. Dan terima kasih ayah telah mengajarkan ku sebuah nilai yang sangat penting dalam kehidupan ini. Semoga engkau selalu diberikan kesehatan oleh Sang Pencipta.
Komentar
Posting Komentar