A. Kram panas
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai dan perut. Hal ini terjadi pada akibat kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui keringat.
Gejala dan Tanda :
• Kejang pada otot yang disertai nyeri
• Tungkai dan perut.
• Kelelahan.
• Mual
• Mungkin pingsan
Penatalaksanaan :
• Baringkan penderita di tempat teduh.
• Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam,
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
B. Kelelahan Panas
Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah. Hal ini juga akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi kelelahan panas dapat menjadi sengatan panas.
Gejala dan tanda :
• Pernapasan cepat dan dangkal.
• Nadi lemah.
• Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
• Pucat, keringat berlebihan.
• Lemah.
• Pusing, kadang tidak repon.
Penatalaksanaan :
• Baringkan penderita di tempat yang teduh.
• Kendorkan pakaian yang mengikat.
• Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 – 30 cm.
• Berikan oksigen bila ada.
• Beri minum bila penderita sadar.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
C. Sengatan Panas
Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel otak akan segera mati.
Gejala dan tanda :
• Pernapasan cepat dan dalam.
• Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
• Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
• Manik mata melebar.
• Kehilangan kesadaran.
• Kejang umum atau gemetar pada otot.
Penatalaksanaan :
• Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
• Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher.
• Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan es ke dalamnya.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
3. Paparan dingin (Hipotermia)
Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan tidak perlu sampai beku untuk mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia yaitu faktor angin dan kekurangan makanan.
Gejala dan tanda
Hipotermia sedang :
• Menggigil.
• Terasa melayang.
• Pernapasan cepat, nadi lambat.
• Gangguan penglihatan.
• Reaksi mata lambat.
• Gemetar.
Hipotermia berat :
• Pernapasan sangat lambat.
• Denyut nadi sangat lambat.
• Tidak ada respon.
• Manik mata melebar dan tidak bereaksi.
• Alat gerak kaku.
• Tidak menggigil.
Penanganan hipotermia : Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
• Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
• Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
• Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
• Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
• Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan.
• Pantau tanda vital secara berkala.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
SEMOGA BERMANFAAT :)
Komentar
Posting Komentar