KSR Undip kembali mendapat kepercayaan untuk bekerja sama dengan PMI Kota Semarang dalam memperkenalkan dua organisasi yang mewadahi segala aktivitas sukarelawan dalam bidang kebencanaan, yaitu International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Seminar yang mengundang dua pembicara berpengalaman dari masing-masing organisasi ini diadakan di Ruang Serba Guna Gedung A, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Acara ini dihadiri oleh masyarakat umum, mahasiswa, KSR unit lain, dan relawan lainnya.
Pembukaan acara Seminar IFRC ini dimulai dengan pemukulan gong oleh Pembina KSR Unit Universitas Diponegoro, Bapak Priyadi Nugraha yang merupakan salah satu dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua panitia, Komandan KSR Undip, Pembina KSR Undip, dan Perwakilan dari PMI Kota Semarang.
Seminar ini mengundang dua pembicara yang berkompeten dan memiliki pengalaman melalui organisasi masing – masing. Pembicara pertama adalah Ir. Ahmad Hussein, MSi., dari IFRC. Dalam penyampaian materinya, beliau menyajikan dengan menyisipkan berbagai pengalaman menarik yang pernah beliau jalani selama menjadi bagian dari IFRC, salah satunya ketika beliau memberi bantuan kepada para korban bencana di Timor Leste. Beliau juga menyampaikan mengenai suka duka yang dijalani saat melakukan tugasnya di IFRC. Berdasarkan berbagai pengalaman yang disampaikan, beliau mengatakan bahwa menjadi seorang relawan berarti menjadi petualang yang tiada hentinya. Sebagai contoh, beliau menceritakan teman-temannya yang tiada lelah untuk ditugaskan ke berbagai tempat, termasuk dalam negara yang sedang mengalami konflik.
Pemateri yang kedua merupakan salah satu anggota dari BPBD Jawa Tengah, yaitu bapak Sonny Dwi Caksono. Beliau menyampaikan daerah yang rawan terkena bencana dan didapatkan informasi bahwa Jawa Tengah memiliki kerawanan tinggi untuk mengalami bencana alam seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan lain-lain. Beliau juga menyampaikan apa saja yang dilakukan oleh BPBD, mulai dari pra-bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Saat tidak terjadi bencana, BPBD melakukan pencerdasan kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat lebih tanggap bila terjadi bencana dan mengerti apa yang harus dilakukan sehingga dapat mengurangi dampak yang diakibatkan bencana. Saat terdapat bencana, BPBD melakukan assessment terlebih dahulu kemudian baru ditindaklanjuti untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana. Pada akhir penyampaian, beliau menyatakan bahwa mencegah lebih baik dari pada memperbanyak korban karena bencana akan datang pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Acara ini juga dimeriahkan oleh KSR Band yang terdiri dari anggota KSR Undip, yaitu Yoga Adi (D.16), Wahid Firmansyah, Iqbal Fadholi (D.17), dan Paugeran (D.18). Dalam penampilannya, KSR Band membawakan 5 buah lagu. Saat menyanyikan salah satu lagu yang dipopulerkan oleh Payung Teduh yang berjudul “Akad”, KSR Band melakukan kolaborasi dengan MC Seminar IFRC, yaitu Dyah Nikmahtu (D.19) untuk menambah kemeriahan dari penampilan KSR Band.)
Acara ini sukses menumbuhkan perasaan bahagia bagi panitia pelaksana karena telah berhasil menyelesaikan amanah dan memberikan pencerdasan kepada para peserta yang datang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi!
Komentar
Posting Komentar