
Teori ini ditulis oleh Valerie Manusov dan Brian Spitzberg, menurut mereka manusia merupakaan makhluk yang memiliki sifat ingin tahu yang sangat besar. Rasa ingin tahu semacam ini mempengaruhi kebudayaan , masyarakat, antarpribadi, dan kehidupan pribadi kita dengan cara-cara yg rumit. Kita dengan mudah dapat melihat banyak contoh sehari-hari mengenai ini dalam pikiran-pikiran kita, dan dalam pecakapan-percakapan kita dengan teman-teman begitu pentingnya proses bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan “mengapa”, mencoba untuk memahami apa yang menyebabkan sesuatu dan itu telah dicirikan sebagai aktivitas utama manusia (Heider, 1958). Kupulan teori-teori ini, secara kolektif dinamakan Teori Atribusi, mencoba untuk melukiskan dan menerangkan proses-proses mental dan komunikasi yang meliputi dalam penjelasan sehari-hari, kebanyakan pennjelasan-penjelasan khusus mengenai peristiwa-peritiwa individual dan sosial.
Tujuan dan Asumsi Metateoritis
Meskipun atribusi-atribusi dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari dan dipelajari orang pada banyak disiplin akademi, kebanyakan teori-teori atribusi timbul dalam dan biasanya kebanyak diteliti sebagai bagian dari bidang psikologi. Meskipu terdapat perbedaan-perbedaan penting dari segi kultural dan pribadi dalam pembuatan atibusi (Lawrence, Murray, Banerjee, Turner, Sangha, Byng, et al., 2016; Maddux & Yuki, 2006). Terdapat sejumlah definisi, tetapi cara yang lazim untuk mendefinisikan “atribusi” ialah sebgai proses yang bersifat internal (berfikir) dan eksternal (Berbicara) dalam menginterpretasikan dan memahami apa yang ada dibalik perilakku-perilau kita dan orang lain. Jadi meskipun terdapat bentuk-bentuk yang berbeda mengenati Teori Atribusi, tapi semuanya mempunyai perhatian dengan “bagaimana” dan “apa” dimana manusia memproses informasi dalam usaha memahami peristiwa-peristiwa itu.
Orang yang paling sering dihubungkan sebagai pecipta model-model atribusiialah Fritz Heider. Pada karya awalnya, Heider mencerminkan kekuatan empiris logis tentang teori-teori atribusi dengan membuat pernyataan global yang relative mengenai apa yang dilakukan orang. Secara khususs, ia berpendapat bahwa orang bertindak seperti ilmuwan-iluwan naïf sebagaiman mereka berusaha untuk dapat mengerti. Bagi Heider, orang adalah penafsir yang aktif mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi didunai mereka dan mereka menggunakan cara-cara yang konsisten dan logis untuk dapat dimengerti dalam penafsiran-penafsiran mereka.
Heider mempunyai oerhatian terutama dengan sebuah “kasual lokus” tindakan memusat karyanya sebagian besar untuk menilai penyebab perilau sebagai bersifat internal atau eksternal kepada orang lain. Kausal lokus berlanjut menjadi dukungan utama mengenai study-study atribusi dan dengan mudah dapat dimengerti.
Ciri-Ciri Utama Teori
· Fokus pada persesuaian
· Fokus pada kovariasi
· Fokus pada tanggung jawab
· Fokus pada bias
Konseptualisasi Komunikasi di Dalam Teori
· Atribusi sebagai penjelasan-penjelasan mendasari tindakan-tindakan sosial termasuk perilaku-perilaku komunikasi.
· Atribusi sebagai kategori-kategori mengenai makna-makna cenderung kepada perilaku komunikasi.
· Atribusi-atribusi sebagai makna-makna yang sebenarnya cenderung kepada perilaku , seringkali dalam perbincangan.
Komentar
Posting Komentar