Langsung ke konten utama

Budaya Bagi Gererasi Muda, Hargai Bukan Hindari


Budaya adalah sebuah kebiasaan yang sudah menetap dan telah mengakar dalam sebuah kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan juga merupakan sebuah sejarah yang telah diwariskan dari jaman sebelumnya ke jaman yang sedang kita pijak sekarang. Jadi budaya ini berjalan secara kontinyu dan berkelanjutan karena merupakan sebuah peninggalan. Bentuk dari budaya itu sendiri sangat bermacam macam. Mulai dari sebuah adat/kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan, makanan khas, alat musik, Rumah adat dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri yang notabennya sebagai negara yang multikultural yaitu memiliki banyak budaya karena dari segi geografi negara Indonesia berbentuk kepulauan sehingga perbedaan sangat lah bisa terjadi mulai dari kebudayaan yang sangat beragam, karena budaya daerah merupakan indeks pembentukan budaya nasional.
Menjaga sebuah kebudayaan adalah suatu hal yang sangat penting karena disitu kita bertanggung jawab terhadap masalalu yang telah menciptakan budaya itu sendiri, selain itu kita juga berusaha untuk tetap mempertahankannya sehingga tetap terjaga untuk masa depan kita(anak cucu kelak). Budaya merupakan identitas negara jadi wajib hukumnya untuk turut berperan menjaga dan melestarikan agar tetap bisa dikenal oleh dunia yang notabennya Indonesia adalah negara yang berbudaya. Sehingga kita tetap bisa mengamalkan bagaimana sejarah kita yang masih terjaga sampai sekarang. Jadi kita sebagai generasi muda Indonesia harus turut berperan aktif untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia sendiri. Banyak hal yang bisa dilakukan mulai dari hal terkecil yaitu memahami budaya yang ada di Indonesia dan bisa disusul dengan sebuah Action nya.
Namun dalam kenyataan saat ini justru banyak generasi muda Indonesia menganggap bahwa budaya adalah sesuatu yang kuno, tua dan tidak kekinian. Generasi mjudaya yang kekinian yang justru menghindari budaya Indonesia. Sikap kekonian tersebut yang menjadi penghalang generasi muda untuk terus bisa mencinta budaya. Banyak generasi muda yang telah terbawa ke arus ke barat baratan dimana sudah tidak mengagungkan lagi sebuah kebudayaan yang ada di negaranya sendiri. Mereka justru lebih bangga ketika lebih bisa menganal budaya negara lain dibandingkan dengan budaya dalam negaranya sendiri, padahal jika di ibaratkan dengan manusia akan lebih bisa berkembang jika bisa mencintai dan memahami dirinya sendiri dahulu dan orang lain sebagai kaca pembelajaran.
Jadi jangan tunda untuk belajar mencintai dan memahami budaya negara sendiri dan harapannya semoga generasi muda Indonesia tetap bisa bangga dan berperan aktif dalam menjaga memelihara dan mengembangkan budaya Indonesia itu sendiri. Tidak malu dan mau mengakui budaya, tidak menganggap budaya itu kuno namun justru ditangan generasi muda inilah bagaimana caranya agar budaya itu bisa berkembang dan dianggap tetap kekinian tanpa merusak citra dari budaya itu sendiri. lebih baik memperbaiki dan mengembangkan ya daripada budyaa Indonesia harus digantikan dan di isi dengan budaya barat. .
Contohnya dengan mengembangkan wisata berbasis budaya yang kekinian sehingga para generasi muda tetap berkeinginan dan memiliki minat untuk berkunjung sambil belajar. Sehingga nilai kebudayaan tetap tersampaikan namun keinginan untuk kekinian generasi muda itu tetap tersalurkan. Berkunjung ke tempat wisata budaya sendiri, menghadiri sebuah festifal ataupun kegiatan berbasis kebudayaan. Semoga generasi muda saat ini tetap menjadi generasi yang berbudaya, menjadi generasi Adi daya di dunia dengan sebuah karya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Sinom dan Artinya

Tembang macapat Sinom merupakan salah satu tembang macapat yang banyak berbicara tentang anak muda yang sedang mengalami pertumbuhan. Dalam tradisi jawa, tembang banyakk dimanfaatkan sebagi sebuah piwulang (ajaran) dan wewarah (mengajari), tak terkecuali tembang macapat sinom . Salah satu tembang macapat sinom yang paling populer adalah karya KGPAA Mangkunegoro ke IV (1811-1882 M) yang terdapat dalam Serat Wedatama, Pupuh Sinom, podo 15. Tembang ini sering dikenal dengan nama Sinom Gadhung Melati.

Nusantara Droid War : Komik Pengangkat Legenda dan Dongeng di Indonesia

Nusantara Droid War atau yang lebih dikenal dengan NDW, merupakan sebuah komik online yang berada di sebuah aplikasi LINE yaitu Webtoon. Komik ini hasil besutan dari Satria EXZ dan Vega Mandalika, tapi untuk sekarang masih dipegang oleh Vega Mandalika yang dibantu oleh teman-temannya. NDW ini memiliki genre komik fantasi yang menceritakan sebuah permainan modern yang sedang trend di Indonesia. Para player memiliki sebuah bidak atau jagoan yang didalam komik tersebut disebut droid. Para player pun mengadu droid-droidnya satu sama lain dengan menyajika kekuatan-kekuatan yang berbeda-beda pula. Tetapi menarik disini adalah droid-droid yang dimiliki player NDW merupakan berbagai hal yang berkaitan dengan unsur nusantara Indonesia, mulai dari kisah rakyat, legenda, tarian daerah, hingga kisah mistis yang ada di Indoensia. Semua itu dikemas dengan wujud ilustrasi yang modern tanpa meninggalkan ciri khas tokoh yang akan di jadikan droid. Sampai saat ini NDW sudah mencapai episode 125 de...

RESUME BUKU "Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofi (A. Sony Keraf & Mikhael Dua)" BAB 1 PENDAHULUAN

Apa Itu Filsafat ? Karena filsafat ilmu pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat, barangkali ada baiknya kita awali dengan mengajukan pertanyaan klasik berupa “Apa itu filsafat?”. Namun itu merupakan suatu pertanyaan yang sulit untuk dijawab, berbeda dengan pertanyaan “Apa itu sosiologi?”, “Apa itu politik?”, “Apa itu antropologi?” dan seterusnya. Beberapa pertanyaan tersebut agak mudah untuk menemukan jawabannya, namun untuk menemukan jawaban dari pertanyaan “Apa itu filsafat?” tidak mudah untuk menjawabnya. Sering kali orang-orang yang secara khusus belajar tentang filsafat mengatakan pertanyaan tersebut tidak mudah untuk menjawabnya secara singkat. Tetapi, sebenarnya jika kita mengajukan pertanyaan seperti itu sudah menandakan kita sedang berfilsafat. Dengan jawaban ini mau dikaitkan bahwa filsafat pertama-tama adalah sikap, sikap mempertanyakan, sikap bertanya, yaitu bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu. Karena itu, ketika kita bertanya “Apa itu filsafat?” kita seda...