Marak Terbitnya Jurnalisme Otobiografi
Perubahan dalam isi jurnalistik ini sangat menarik, tidak hanya secara akademmis tapi juga dalam praktik professional. Kenaikan dan kebangkitan jurnalisme otobiografis ini adalah salah satu perubahan paling dramatis dalam jurnalistik cetak dalam beberapa tahun terakhir. Genre ini sekarang diterima dimana-mana dan sebagian besar isinya adalah tentang kesulitan pribadi dan kondisi emosional seseorang. Seperti karyanya McKimm tentang bagaimana “neneknya jatuh cinta dengan pria umur 25 tahun”. Secara tradisional, jurnalisme telah dikaitkan dengan meneliti dunia luar dan melaporkannya kembali ke pembaca.
Masyarakat Otobiografi
Jurnalisme bukanlah sebuah kegiatan yang terisolasi, ada beberapa keasyikan yang mendasari sebagian besar wilayah kehidupan budaya. Menurut Plummer (2001) awal abad ke-20 ditandai oleh obsesi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menceritakan, menyaksikan dan merekan kisah hidup seseorang. Dia menempatkan fenomena dalam pergeseran historis yang akan dibawa melalui industrialisasi yang dipercepat. Meskipun pengakuan masyarakat bahwa autobiografi mungkin berasal dari awal abad ke-20. Pergerseran itulah yang akhirnya mengikis nilai jurnnalistik tradisional yang menganggap pribadi dan emosional. Kaum feminis menantang konvensi tentang subjek dan penulis biografi yang sesuai. Literatur feminis yang luas tentang otobiografi wanita selama satu decade ini mengenalkan pada penulis sambil mengungkapkan bagaimana tradisi otobiografi dan kritik otobiografi. Serangan feminism terhadap ortodoksi merupakan bagian dari tantangan yang lebih umum terhadap kepastian tentang sejarah dan pendapat otoritatif. Dalam jurnalisme, feminism memainkan sebuah tangan dalam menggeser batas-batas tentang apa dan bukan subjek yang relevan. Tantangan tentang feminism terhadap ortodoksi meski tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas perkembangan ini.
Perubahan dalam jurnalisme ini sangat penting dalam memperlebar akses dan membawa masalah yang sebelumnya terpinggirkan, misal tentang pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, kehamilan, dll. Linda Christmas (1997) berpendapat bahwa mereka adalah bukti bahwa wanita memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap konten dan gaya dalam profesinya. Linda menekankan sisi positif dari perkembangan ini termasuk memungkinkan diskusi tentang masalah emosional.
Masyarakat Konvensional
Pada tulisan inni mengungkapkanbahwa identitas itu dilihat sebagai sesuatu yang tidak tetap tapi lancar da berubah-ubah. Nilai yang besar ditempatkan pada pengalaman hidup orang-orang yang telah mengalami hal-hal secara langsung. Kenyataan telah dipalsukan, nilai yang jauh lebih besar diletakkan pada deskripsi yang diberikan oleh orang-orang yang telah menjalani pengalaman daripada skenario fiktif imajiner atau laporan berdasarkan penelitian dan opini yang dilacak, seperti dalam tulisan konvensional. Nilai-nilai ini menerangi impuls yang lebih dalam di balik pra-pendudukan budaya yang meluas. Lebih dari sekedar pengakuan sederhana akan kepentingan dunia emosional, lebih dari sekadar interogasi politik terhadap posisi penilaian, kita memiliki budaya yang disibukkan dengan menyaksikan bagaimana individu bereaksi terhadap, menangani, dan merasakan pengalaman, terutama yang sulit.
Keaslian dan Otobiografi
Editor Guardian, Alan Rusbridger telah menggambarkan efek dramatis dari ledakaan suara warga negara di surat kabar yang harus menggabungkan , mengubah atau keduanya. Guardian memuat dua halaman berjudul “Blogger Spesial Layanan Masyarakat”. Di bagian bawah halaman, ada sebuah artikel tentang blog layanan sosial lainnya, artikel tersebut adalah karya dari seorang yang bernama “Wandering Scribe”. Dia menulis tentang menjadi tunawisma yang berurusan dengan layanan sosial. Guardian tidak memproduksi blog ini tapi malah mengaktualisasikan dan memperingatkan bahwa ada sesuatu tentang akun Wandering Scribe. Masalah kai ini intinya ada pad keaslian dari artikel yang dimuat. Oleh karena itu, keaslian adalah cawan suci budaya yang perlu dilihat dari bagaimana reaksi orang-orang. Inilah petunjuk mengapa jurnalisme harus disesuaikan dengan baik untuk genre konfensional ini.
Perubahan dalam isi jurnalistik ini sangat menarik, tidak hanya secara akademmis tapi juga dalam praktik professional. Kenaikan dan kebangkitan jurnalisme otobiografis ini adalah salah satu perubahan paling dramatis dalam jurnalistik cetak dalam beberapa tahun terakhir. Genre ini sekarang diterima dimana-mana dan sebagian besar isinya adalah tentang kesulitan pribadi dan kondisi emosional seseorang. Seperti karyanya McKimm tentang bagaimana “neneknya jatuh cinta dengan pria umur 25 tahun”. Secara tradisional, jurnalisme telah dikaitkan dengan meneliti dunia luar dan melaporkannya kembali ke pembaca.
Masyarakat Otobiografi
Jurnalisme bukanlah sebuah kegiatan yang terisolasi, ada beberapa keasyikan yang mendasari sebagian besar wilayah kehidupan budaya. Menurut Plummer (2001) awal abad ke-20 ditandai oleh obsesi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menceritakan, menyaksikan dan merekan kisah hidup seseorang. Dia menempatkan fenomena dalam pergeseran historis yang akan dibawa melalui industrialisasi yang dipercepat. Meskipun pengakuan masyarakat bahwa autobiografi mungkin berasal dari awal abad ke-20. Pergerseran itulah yang akhirnya mengikis nilai jurnnalistik tradisional yang menganggap pribadi dan emosional. Kaum feminis menantang konvensi tentang subjek dan penulis biografi yang sesuai. Literatur feminis yang luas tentang otobiografi wanita selama satu decade ini mengenalkan pada penulis sambil mengungkapkan bagaimana tradisi otobiografi dan kritik otobiografi. Serangan feminism terhadap ortodoksi merupakan bagian dari tantangan yang lebih umum terhadap kepastian tentang sejarah dan pendapat otoritatif. Dalam jurnalisme, feminism memainkan sebuah tangan dalam menggeser batas-batas tentang apa dan bukan subjek yang relevan. Tantangan tentang feminism terhadap ortodoksi meski tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas perkembangan ini.
Perubahan dalam jurnalisme ini sangat penting dalam memperlebar akses dan membawa masalah yang sebelumnya terpinggirkan, misal tentang pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, kehamilan, dll. Linda Christmas (1997) berpendapat bahwa mereka adalah bukti bahwa wanita memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap konten dan gaya dalam profesinya. Linda menekankan sisi positif dari perkembangan ini termasuk memungkinkan diskusi tentang masalah emosional.
Masyarakat Konvensional
Pada tulisan inni mengungkapkanbahwa identitas itu dilihat sebagai sesuatu yang tidak tetap tapi lancar da berubah-ubah. Nilai yang besar ditempatkan pada pengalaman hidup orang-orang yang telah mengalami hal-hal secara langsung. Kenyataan telah dipalsukan, nilai yang jauh lebih besar diletakkan pada deskripsi yang diberikan oleh orang-orang yang telah menjalani pengalaman daripada skenario fiktif imajiner atau laporan berdasarkan penelitian dan opini yang dilacak, seperti dalam tulisan konvensional. Nilai-nilai ini menerangi impuls yang lebih dalam di balik pra-pendudukan budaya yang meluas. Lebih dari sekedar pengakuan sederhana akan kepentingan dunia emosional, lebih dari sekadar interogasi politik terhadap posisi penilaian, kita memiliki budaya yang disibukkan dengan menyaksikan bagaimana individu bereaksi terhadap, menangani, dan merasakan pengalaman, terutama yang sulit.
Keaslian dan Otobiografi
Editor Guardian, Alan Rusbridger telah menggambarkan efek dramatis dari ledakaan suara warga negara di surat kabar yang harus menggabungkan , mengubah atau keduanya. Guardian memuat dua halaman berjudul “Blogger Spesial Layanan Masyarakat”. Di bagian bawah halaman, ada sebuah artikel tentang blog layanan sosial lainnya, artikel tersebut adalah karya dari seorang yang bernama “Wandering Scribe”. Dia menulis tentang menjadi tunawisma yang berurusan dengan layanan sosial. Guardian tidak memproduksi blog ini tapi malah mengaktualisasikan dan memperingatkan bahwa ada sesuatu tentang akun Wandering Scribe. Masalah kai ini intinya ada pad keaslian dari artikel yang dimuat. Oleh karena itu, keaslian adalah cawan suci budaya yang perlu dilihat dari bagaimana reaksi orang-orang. Inilah petunjuk mengapa jurnalisme harus disesuaikan dengan baik untuk genre konfensional ini.
Konvensi Jurnalisme Otobiografi
Penulisan otobiografi semacam ini untuk menjamin kejujuran dari setiap genre penulisannya. Philip Roth (2008) pernah menulis “untuk menyarankan tulisan saya adalah otobiografi yang tidak hanya untuk sedikit sifat penurut tapi saya juga untuk sedikit seni yang masuk ke dalam otobiografi tersebut. John Diamond, dia menggabungkan kecerdasan dalam proporsi yang hampir sama. Dalam artikel nya Diamond menuliskan tentang dirinya dan keluarganya. Komentar Diamond mengungkapkan bahwa meskipun jurnalisme otobiografi menjanjikan keaslian, sart akan konvensi dan mempunyai tema yang naratif. Diamond juga menggambarkan pergeseran sebagai kebenaranyang dia gambarkan. Salah satu contohnya menyoroti jurang antara "saya" jurnalisme dan "saya, saya dan saya" seni kontemporer. Operasi plastik adalah topik favorit untuk jurnalisme pengakuan hidup nyata, kadang oleh wartawan yang telah berada di bawah pisau: "Pengakuan seorang Botox convert" (Daily Mail) atau "seluruh keluarga saya menjalani operasi plastik" (Sunday Mirror) adalah tipikal. Intinya ada bnayak seniman kontemporer yang bekrja dengan wacana yang lebih kaya dan lebih sugestif dan hampir tidak ada jurnalistik yang menginterogasi identitas atau latar belakang seseorang tersebut.
Penulisan otobiografi semacam ini untuk menjamin kejujuran dari setiap genre penulisannya. Philip Roth (2008) pernah menulis “untuk menyarankan tulisan saya adalah otobiografi yang tidak hanya untuk sedikit sifat penurut tapi saya juga untuk sedikit seni yang masuk ke dalam otobiografi tersebut. John Diamond, dia menggabungkan kecerdasan dalam proporsi yang hampir sama. Dalam artikel nya Diamond menuliskan tentang dirinya dan keluarganya. Komentar Diamond mengungkapkan bahwa meskipun jurnalisme otobiografi menjanjikan keaslian, sart akan konvensi dan mempunyai tema yang naratif. Diamond juga menggambarkan pergeseran sebagai kebenaranyang dia gambarkan. Salah satu contohnya menyoroti jurang antara "saya" jurnalisme dan "saya, saya dan saya" seni kontemporer. Operasi plastik adalah topik favorit untuk jurnalisme pengakuan hidup nyata, kadang oleh wartawan yang telah berada di bawah pisau: "Pengakuan seorang Botox convert" (Daily Mail) atau "seluruh keluarga saya menjalani operasi plastik" (Sunday Mirror) adalah tipikal. Intinya ada bnayak seniman kontemporer yang bekrja dengan wacana yang lebih kaya dan lebih sugestif dan hampir tidak ada jurnalistik yang menginterogasi identitas atau latar belakang seseorang tersebut.
Komentar
Posting Komentar