Ketika
kita sedang bersama teman kita dan teman kita sedang merenung, kita akan
beranggapan bahwa teman kita sedang ada masalah atau yang lainnya.
a. Simbol Bersifat
berubah-ubah
Misal
seorang cewek bilang “aku tidak apa-apa” berarti memang tidak terjjadi apa-apa.
Tapi saat ini jika ada cewek yang bilang “aku tidak apa-apa” pasti orang yg
didekatnya akan beranggapan bahwa si cewek tersebut mempunyai masalah.
b. Simbol Bersifat Ambigu
Misal,
Adi saat bersama temannya duduk di teras rumah tiba-tiba Adi bilang “itu lho
‘anu’ mu terbuka”. Nah kata ‘anu’ bisa bermakna ganda atau ambigu,
padahal yg dimaksud Adi adalah tas temannya tersebut tapi si teman Adi
mengganggap itu bahwa resletingnya yang terbuka.
c. Simbol Bersifat Abstrak
Simbol
yang bersifat abstrak atau bermakna tidak jelas, semisal “Kamu tidak cocok
dengan ku” . nah perkataan tersebut belum ada penjelasan atau alasan
ketidakcocokan tersebut.
2. Prinsip-Prinsip Komunikasi Verbal
a.
Bahasa
dan Budaya saling mencerminkan satu sama lain.
Misal, Ardi adalah orang jawa dan gaya
bicara Ardi terkesan lebih lembut daripada gaya bicaranya si Andi yang
merupakan anak Batak.
b.
Makna
dari Bahasa yang bersifat Subjektif.
Kata-kata yang berlapis makna dan biasanya
kita tidak sadar untuk berupaa menafsirkannya.
c.
Penggunaan
Bahasa Dipandu oleh Aturan.
Larangan sebuh keluarga berdebat di
tempat makan, karena hal itu dianggap tidak etis dalam perilakunya. Ada
beberapaa regulasi yang mengaturnya dan didalam nya mengajarkan kapan kita
terlibat dalam sebuah konflik.
d.
Tanda
Baca Membentuk Makna
Misal, “Presiden, baru memilih para
menterinya seminggu yang lalu” dengan “Prresiden Baru, mimilih para menterinya
seminggu yang lalu”. Kedua teks tersebut kata-katanya sama hanya saja
penggunaan koma (,) sangat penting karena akan bermakna berbeda.
3. 5 Kemampuan Simbolik
a.
Bahasa
Mendefinisikan Fenomena
Kemampuan simbolik paling dasar dari
seorang manusia adalah mendefinisikan dari seiap pengalaman. Nah misal, ada
seorang anak yang berusaha menceritakan pengalaman masa lalunya dengan secara
runtut dengan menggunakan tanda baca.
b.
Mengevaluasi
Bahasa
Ø Bahasa
Bisa Diisi
Dalam hal ini penggunaan istilah lebih
diutamakan misal penggunaa kata tua renta tapi bisa juga menggunakan orang yang
sudah tua.
Ø Bahasa
Bisa Merendahkan Orang Lain
Isal, ada anak cewek yang bertengkar di
media sosial, keduanya saling serang dengan menggunakan Hate-speech , nah akibat penggunaan kata yang tidak sesuai dengan
tempatnya itu bisa merendahkan martabat ataupun posisi kita.
c.
Bahasa
Mengatur Persepsi
Dari sebuah bahsa kita dapat mengatur
persepsi dari seseorang, misal seseorang berkomunikasi dengan gaya bahasa yang
tepat dan baik dengan orang lain, maka yang diajaak berkomunikasi akan memiliki
persepsi yang baik terhadapa dirinya.
Ø Bahasa
Memungkinkan Pemikiran Abstrak
Dari bahasa bisa mengakibatkan sebuah
makna yang tidak jelas, misal seseorang berkata A tanpa ada penjelasan atau
alasan yang kuat untuk memperkuat perkataannya.
Ø Bahasa
Bisa Membentuk Stereotype
Dalam stereoptype, kita dapat melihat
dari pengalaman melalui penjelasan yang umum. Kita dapet melihat pengalaman
seseorang itu positif ataupun negative dengan penerapan generalisasi yang kuat.
d.
Bahasa
Memunculkan Pikiran Hipotesis
Misal, hari ini mendung pasti seseorang
berkata sendiri dalam hatinya ataupun dengan orang lain, bahwa hari ini akan
hujan dan sebaliknya jika si pendengar memberikan feedback maka akan muncul
hipotesis lainnya misal, hari ini hanya mendung tapi tidak akan hujan karenan
mendungnya tertiup angina.
Ø Kita
Bisa Berfikir di Luar Situasi yg Nyata Terjadi
Dari sebuah hipotesa-hipotesa yang kita
hasilkann maka kita akan terbawa dan merenungkan hal-hal yang belum tentu
terjadi.
Ø Kita
Hidup di 3 Dimensi Waktu
Nah dengan bahasa kita bisa mempelajari
beberapa hal penting yang ada di masa lalu dan menerapkannya di masa yang
sekarang untuk kemudian akan berguna di masa depan.
Ø Kita
Bisa Membantu Perkembangan Kepribadian.
Misal, jika seseorang mampu berbahasa
dan berkomunikasi dengan orang lian baik maa kepribadian dirinya dianggap lebih
baik dan sebaliknya jika seseorang buruk dalam berkomunikasi maka mereka akan
dianggap buruk juga.
e.
Bahasa
Memungkinkan kita Merefleksikan Diri
Dalam kehiduppan ini bahasa bisa
digunakan untuk melihat cerminan dari diri kita maka kita dapat merefleksikan
diri kita pada yang lebih baik lagi.
4.
Kesamaan
Cara Berbicara
a.
Komunitas
Kesamaan Cara Berbicara Secara Gender
Ø Sosialisasi
ke Komunitas Kesamaan Cara Berbicara Secara Gender
Gender didunia ini hanya ada dua yaitu
laki-laki dan prempuan, maka system komunikasinya juga berbeda antara keduanya.
Misal dalam aspek permainan, laki-laki memiliki permainan yang lebih kompetitif
dan memiliki aturan yang jelas. Jika perempuan permainannya cenderung ke sifat
yang sensitifitas.
Ø Komunitas
Gender dalam Praktek
Dalam hal berkomunikasi terhadapa orang
lain, laki-laki cenderung memakai logika dan memiliki sifat ekspresif . jika
perempuan cenderung memamakai perasaan dalam proses berkommunikasi.
Ø Kesalahpahaman
antara Komunitas Kesamaan Cara Berbicara secara Gender
Sering kali terjadi miss komunikasi
antara perempuan dan laki-laki, misal laki-laki menaanyakan keadaan si
perempuan tetapi si perempuan bilang “aku tidak apa-apa”, secara otomatis si
laki-laki menganggap bahwa si perempuan benar-benar tidak apa-apa. Namun
dibalik semua itu perempuan membutuhkan kepedulian dari seoang laki-laki, hal
itu yang seringkali megalami kesalahan.
b.
Media
Sosial dan Komunikasi Lisan
Media sosial seringkali digunakan seseorang untuk
berkommunikasi dan tidak jarang pula media sosial digunakan untuk hal yang
menyimpang. Misal, terjadi cyberbullying
hal itu yang menimbulkan perpecahan dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
5. Pedoman Meningkatkan Komunikasi
Verbal
a.
Terlibat
dalam Perspektif Ganda
Contoh, semisal kita bersama orang yang
kita sayng atau orang yang yang sudah kita kenal dan orang tersebut hanya diam
saat berbicara. Nah itu menimbulkan banya perspektif, mungkin saja dia sedang
marah, mungkin saja sedang malas ataupun yang lainnya.
b.
Miliki
Perasaan dan Pikiran Anda
Dalam proses berkomunikasi atur perasaan
dan pikiran kita agar kita mempunyai inisiatif tidak menuntut kepada orang
lain.
c.
Hargai
Apa yang Orang Katakan tentang Perasaan Mereka dan Pikiran Mereka.
Misal, si Ani curhat dengan si Jati, nah
si Jati ini sebagai pendengar yang baik dia harus menghargai apa yang telah di
sampaikan oleh si Ani agar proses dalam penyampaiannya tidak terkesan karenan
paksaan. Terlebih lagi si Jati bisa memberikan saran ataupun solusi terhadapa
masalah yang disampaikan oleh si Ani
d.
Berusaha
untuk Ketepatan dan Kejelasan
Misal, seorang dosen menanyakan tentang skripsi yang
kalian buat, “apakah metode yang kalian gunakan untuk membuat skripsi ini?”.
Kita ssebagai pembuat skripsi harus menjalaskan secara tepat dan jelas.
Komentar
Posting Komentar