Langsung ke konten utama

Mindfull Listening




Proses Mendengarkan
            Mendengarkan adalah sebuah proses yang melibatkan kuping kita dan juga untuk mendengarkan yang baik kita bergantung kepada pikiran, hati dan kondisi telinga kita. Mendengarkan dan mendengar adalah dua hal yang berbeda, mendengar adalah suatu aktivitas fisiologis yang menangkap gelombang suara menuju gendang telinga. Mendengarkan lebih memiliki makna menerima bunyi serta merespn apa yang diterima dan memperhatikan apa yang dikatakan orang lain. Misal, seseorang yg sedang curhat dengan kita, tapi kita hanya sekedarkan mendengar saja, tapi jika kita merespon apa yang dibicarakan oleh dia itu ikita benar-benar mendengarkan.
Hambatan-Hambatan
1.      Hambatan Eksternal
·         Kebisingan
Kebisingan adalah gangguan suara-suara atau bunyi yang mengganggu dalam proses komunikasi. Misal, ketika kita sedang asik berbincang-bincang dengan teman lama yang baru berjumpa di kos kita tetapi dari kamar lain ada yang mendengarkan music dengan bunyi yang keras. Itu sangat mengganggu proses komuniasi saat itu.
·         Kompleksitas Pesan
Pada hambatan ini, sulitnya untuk memahami suatu bahasa dalam berkomunikasi. Sebaiknya jika sedang berbicara dalam situasi informal, kiita tidak perlu menggunakan istilah-istilah sulit dan rumit dan kalimat yang kompleks. Misal, ada seorang bule dari belanda dia meminta tolong kepada kita tapik ita tidak mengerti bahasanya. Hal itu yang menghambat komunikasi menjadi terhenti atau sulit.
·         Pesan yang Terlalu Banyak
Dalam sebuah komunikasi, pastinya informasi yang kita dpat bukan dari situ-situ saja tapi berasal dari beberapa sumber yang banyak. Hal itu yang bisa membuat kapasitas otak manusia bisa menjadi jenih arean terlalu banyak pesan yang diterima. Misal, kita pada saat itu ada jawdal perkuliahan padat dan ditambah lagi adanya rapat setelahnya, hal itu membuat kita mau tidak mau harus menyaring beberapa informasi yang kita dapat

2.      Hambatan Internal
·         Preukopasi
Preukopasi adalah kondisi kita tidak fokus dengan apa yang dibicarakan orang lain. Kita lebih fokus pada pada pikiran kita sendiri, maka kita tidak benar-benar hadir menjadi pendengar yang baik. Misal, teman kita sedang bercerita tentang masalahnya tapi kita lebih fokus pada Gadget kita dibandingkan mendengarkan apa yg dibicarakan lawan bicara kita.
·         Prasangka
Hal lain yang membuat kita tidak bisa mendengarkan dengan baik adalah prasangka. Terkadang kita sudah menduga-duga atau berprasangka kepada lawan bicara tentang apa yang akan dibicarakan. Misal, di perkuliahan dosen memberikan materi yang sama dengan materi yang kemarin. Hal ini bisa membuat suasana bosan dan timbul prasangka-prasangka lainnya.
·         Bersikap Terlalu Reaktif
Pada hambatan ini, kita cenderung menanggapi pembicaraan orang lain terlalu reaktif. Pada umumnya sikap ini sering diikuti kata-kata yang berlebihan, sikap ini juga bisa mengurangi kemampuan kita untuk berpikir lebih kritis lagi. Misal, seseorang berkata “kamu harus melakukan hal seperti ini”, kaliamat tersebut akan dianggap sebagai penilaian bagi lawan bicara. Tapi faktanya kalimat tersebut hanyalah sebuah saran saja.
·         Tidak Berusaha Mendengarkan
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, bisa dari faktor fisik ataupun secara rohani kita. Secara fisik kita lagi down sehingga kita tidak bisa mendengaran dengan baik. Ataupun juga bisa faktor kemalasan atau kejenuhan  Misal, dalam sebuah forum atau rapat, kondisi kita sedang tidak enak badan tapi kita dituntut untuk mendengarkan. Nah disitu disittu pasti ada rasa untuk tidak mendengarkan.
·         Tidak Mengakomodasi Perbedaan Gaya Mendengarkan
Terdapat dua alasan yang menyebabkan mengapa kita sebaiknya dapat mendengarkan dengan cara berbeda. Yang pertama, gaya mendengarkan tergantung dari materi apa yang sedang disampaikan, apakah bisa mengangkat emosional orang lain. Kedua, adanya perbedaan budaya dengan dialek berbahasa tiap daerah. Misal, di Amerika dalam berkomunikasi memandang mata lawan bicara adalah hal yang biasa, berbeda dengan di Jawa jika berkomunikasi dengan menatap mata lawan bicara maka akan dianggap tidak sopan. 
3.      Jenis Nonlistening
·         Pseudolistening
Jenis ini adalah berpura-pura untuk mendengarkan orang lain, dalam hal ini kita seakan-akan mendengarkan orang lain tapi pikiran kita melayang-layang memikirkan hal yang lain. Misal, pada saat ada temen kita berbicara atau mengajak komunikasi dengan kita tapi kita merasa malas untuk mendengarkan pembicaraan tersebut kita akan berpura-pura mendengarkan tapi kita terfokus pada handphone kita.

·         Monopoli Pembicaraan
Sikap ini adalah memonopoli komunikasi dengan berpusat pada diri sendiri tanpa menghiraukan lawan bicaranya. Pada sikap ini biasanya aadalah mengubah arah pembicaraan dan selalu mengaitkan dengan dirinya sendiri. Misal, Rico bercerita dengan Aziztentang masalah pribadinya tapi lama-kelamaan pembicaraan beralih pada bahasan tentang Aziz.


·         Selective Listening
Pada jenis ini seseorang cenderung memilih fokus hanya pada bagian tertentu dari sebuah percakapan. Dalam proses ini, kita menyingkirkan topic yang tidak menarik untuk di bicarakan dan fokus pada informasi yang menarik saja. Misal, dikalangan mahasiswa tidak tertarik membahas tentang keuangan/finansial. Tapi lebih fokus ke pembahasan pergaulan ataupun trend yang sedang terjadi.
·         Defensive Listening
Seseorang yang termasuk jenis ini melihat ucapan seseorang yang sebenarnya dan tidak bertujuan menghina sebagai hinaan atau serangan. Ketika menggunakan pola ini, kita mengasumsikan bahwa orang lain tidak suka dengan kita. Misal, ada seorang mahasiswa yang terkena sanksi skorsing karena sebuah masalah. Tapi mahasiswa itu enggan untuk mengungkapkan atau menceritakan hal tersebut kepada temannya.
·         Ambushing
Pada jenis ini seseorang akan lebih mendengarkan pembicaraan lawan bicara dengan seksama dengan bertujuan untuk menyerang si lawan bicara. Orang yang melakukan ambushing ini, mereka memperhatikan setiap informasi yang disampaikan oleh lawan bicara. Misal, debat pilkada satu paslon mengutarakan prokernya sedangkan paslon lain memperhatikan untuk mencari celah kesalahan dari proker paslon lain.
·         Literal Listening
Model ini merupakan proses mendengarkan yang hanya fokus pada isi semata tanpa memperhatikan tingkatan hubungan pemaknaan. Bentuk seperti ini cenderung tidak nyaman bagi orang lain dan membuat kita tidak berusaha memahami apa yang sebenarnya mereka rasakan. Misal, Candra sedang curhat  pada Risky bahwa dia baru di putus sama pacarnya tapi si Risky hanya merespon sekedar tau permasalahannya.
4.      Beradaptasi Mendengarkan
·         Mendengarkan untuk Mendapatkan Kesenangan
Kita sering terlibat dalam proses ini misal kita sedang mendengarkan radio atau music disaat kita sedang bosan ataupun saat jenuh. Fokus ketika mendengarkan music akan membuat mood kita akan kembali lagi kita akan ceria lagi. Contoh, saya jika sedang sedih atau gelisah saya akan lebih bermain game atau mendengarkan music.
·         Mendengarkan untuk Mendapatkan Kesenangan
Setiap hari dari berbagai media pastinya ada banyak sekali informasi yang ada. Dan kita pun sering membutuhkan sebuah informasi untuk mengetahui sesuatu. Di perkuliahan kita juga mendapatkan informasi tentang materi perkuliahan dari seorang dosen.
·         Penuh Kesadaran
Proses mendengarkan yang baik harus dengan penuh kesadaran penuh. Jangan biarkan pikiran kita melayang memikirkan hal yang lain. Dan ajukanlah pertanyaan jika kita belum mengerti tentang pembicaraan tersebut.
·         Mengendalikan Hambatan
Mengendalikan hambatan-hambatan dalam situasi komunikasi, misalnya dapat mengurangi hambatan psikologis dengan cara mengosongkan pikiran dari gagasan-gagasan yang tidak perlu.
·         Mengajukan Pertanyaan
Selama proses mendengarkan, ada baiknya kita mengajukan sebuah pertanyaan. Hal itu menandakan menghormati lawan bicara kita dan menandakan kita mendengarkan apa yang dibicarakan si lawan bicara kita. Hal ini bertujuan untuk mengklarifikasi dan memperjelas hal-hal yang belum kita pahami. Proses ini meningkatkan pemahaman kita pada informasi.
·         Gunakan Bantuan untuk Mengingat
Menggunakan bantuan untuk mengingat sesuatu dapat mempermudah kita untuk menyimpan sebuah informasi secara banyak. Ada cara lain untuk meningkatkan proses penyimpanan memori dengan menggunakan mnemonic, adalah sebuah metode untuk mengingat dengan menciptakan pola kalimat yang telah kita dengar.




·         Mengorganisasikan informasi
Pengorganisasian informasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan kita untuk mengingat sebuah informasi. Proses pengulangan, nmeminics, dan pengelompokan kembali adalah cara untuk meningkatkan apa yang kita ingat.
5.      Pedoman untuk Mendengarkan secara Efektif
·         Berhati-hati
Berhati-hati merupakan salah satu untuk mendengarkan secara efektif , dengan berhati-hati dalam berkomunikasi itu bisa membuat lawan bicara kita bisa nyaman berkomunikasi dengan kita. Berhati-hati dalam mendengarkan dan memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita, karena dengan mendengar juga merupakan salah satu bentuk rasa hormat kita kepada lawan bicara kita. Misal, Fauzi sedang menceritakan keuh kesah selama menjadi pemimpin utama sebuah organisasi kepada Nisa, dengan menghormati si Fauzi, Nisa pun mendengarkan dan mereespon apa yg dibicarakan oleh Fauzi
·         Berlatih Mendengarkan dengan Tepat
Dalam sebuah komunikasi mendengarkan merupakan suatu tindakan yang sangat penting. Dalam hal mendengarkan lawan berbicara dan mendengarkan tujuan situasi orang-orang yng berpengaruh. Misal, kita mengajak temen kita untuk ke tempat umum, jadi kita harus meminimalisir gangguan-gangguan yg menghambat proses komunikasi
·         Aktif Mendengarkan
Kita sebagai manusia yang makhluk komunikasi kita tidak lepas dari yang namanya mendengarkan. Untuk menjadi pendengar yang baik kita harus fokus dengan lawan bicara, sehingga pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik.

6.      Hubungan Media Sosial dan Mendengarkan
·         Kita harus mendengarkan lawan saat berkomunikasi
Untuk menghormati lawan bicara kita harus mendengarkan pembicaraan tersebut dan itu akan menjaga komunikasi kita akan tetap berjalan

·         Sosial media menghambat kemampuan mendengarkan
Media sosial saat ini sudah menggantikan komunikasi secara langsung dan tatap muka, hal itu mengurangi daya mendengarkan kita.
·         Komunikasi media sosial  membutuhkan kitisasi yang lebih
Saat ini media sosial sangat mudah untuk digunakan untuk berkomunikasi, jadi pengguna harus lebih kritis dalam menggunakannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Sinom dan Artinya

Tembang macapat Sinom merupakan salah satu tembang macapat yang banyak berbicara tentang anak muda yang sedang mengalami pertumbuhan. Dalam tradisi jawa, tembang banyakk dimanfaatkan sebagi sebuah piwulang (ajaran) dan wewarah (mengajari), tak terkecuali tembang macapat sinom . Salah satu tembang macapat sinom yang paling populer adalah karya KGPAA Mangkunegoro ke IV (1811-1882 M) yang terdapat dalam Serat Wedatama, Pupuh Sinom, podo 15. Tembang ini sering dikenal dengan nama Sinom Gadhung Melati.

Nusantara Droid War : Komik Pengangkat Legenda dan Dongeng di Indonesia

Nusantara Droid War atau yang lebih dikenal dengan NDW, merupakan sebuah komik online yang berada di sebuah aplikasi LINE yaitu Webtoon. Komik ini hasil besutan dari Satria EXZ dan Vega Mandalika, tapi untuk sekarang masih dipegang oleh Vega Mandalika yang dibantu oleh teman-temannya. NDW ini memiliki genre komik fantasi yang menceritakan sebuah permainan modern yang sedang trend di Indonesia. Para player memiliki sebuah bidak atau jagoan yang didalam komik tersebut disebut droid. Para player pun mengadu droid-droidnya satu sama lain dengan menyajika kekuatan-kekuatan yang berbeda-beda pula. Tetapi menarik disini adalah droid-droid yang dimiliki player NDW merupakan berbagai hal yang berkaitan dengan unsur nusantara Indonesia, mulai dari kisah rakyat, legenda, tarian daerah, hingga kisah mistis yang ada di Indoensia. Semua itu dikemas dengan wujud ilustrasi yang modern tanpa meninggalkan ciri khas tokoh yang akan di jadikan droid. Sampai saat ini NDW sudah mencapai episode 125 de...

RESUME BUKU "Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofi (A. Sony Keraf & Mikhael Dua)" BAB 1 PENDAHULUAN

Apa Itu Filsafat ? Karena filsafat ilmu pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat, barangkali ada baiknya kita awali dengan mengajukan pertanyaan klasik berupa “Apa itu filsafat?”. Namun itu merupakan suatu pertanyaan yang sulit untuk dijawab, berbeda dengan pertanyaan “Apa itu sosiologi?”, “Apa itu politik?”, “Apa itu antropologi?” dan seterusnya. Beberapa pertanyaan tersebut agak mudah untuk menemukan jawabannya, namun untuk menemukan jawaban dari pertanyaan “Apa itu filsafat?” tidak mudah untuk menjawabnya. Sering kali orang-orang yang secara khusus belajar tentang filsafat mengatakan pertanyaan tersebut tidak mudah untuk menjawabnya secara singkat. Tetapi, sebenarnya jika kita mengajukan pertanyaan seperti itu sudah menandakan kita sedang berfilsafat. Dengan jawaban ini mau dikaitkan bahwa filsafat pertama-tama adalah sikap, sikap mempertanyakan, sikap bertanya, yaitu bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu. Karena itu, ketika kita bertanya “Apa itu filsafat?” kita seda...