Langsung ke konten utama

Perspektif Sosiologis

Sosiologi adalah pembelajaran yang sistematis yang mengenal kehidupan sosial di masyarakat. Pada intinya ilmu sosilogi adalah titik khusus yang memandang peristiwa sosial yang disebut perspektif sosiologis. Salah satu cara yang baik untuk menjelaskan perspektif sosiolodis adalah melihat hal yang umum.Definisi ini menjelaskan kita bahwa sosiolog mencari pola umum dalam perilaku orang. Padahal, setiap indivudu adalah unik, masyarakat membentuk sebuah kehidupan orang-orang dengan cara membentuk pola yang jelas seperti yang kita emukan dalam berbagai kategori (seperti anak-anak dan orang dewasa, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin) dengan hidup yang berbeda. Kita mulai melihat dunia secara sosiologis dengan enyadari bagaimana kategori umum dimana kita jatuh membentuk pengalaman hidup. Sebagai contoh ketika seorang lelaki dan perempuan sudah lama menjalin sebuah hubungan dekat dan memutuskan untuk menikah, masyarakat sekitar mempunyai anggapan bahwa mereka menikah karena saling cinta . masyarakat menganggap bahwa kebahagiaan dilandaskan atas dasar cinta. Akan tetapi ilmu sosiologi memandang dari sudut yang berbeda, memiliki perspektif sendiri.seperti itulah perspektif sosiologi yang melihat pola pola umum dalam sebuah masyarakat.

Melihat Hal Umum dalam Hal Khusus
Perspektif sosiologis adalah cara kita memandang berfikir umum ke hal yang khusus dalam kehidupan dimana terdapat berbagaai kategori di masyarakat, kategori itu terbentuk karena setiap masyarakat mempunyai keunikan nya sendiri sehingga membentuk sebuah ciri khas yang berbeda dari individu yang lain. Secara sosiolohis, perbedaan tersebut akan membentuk sebuah pengalaman baru di masyarakat. Menggunakaan perspektif sosiologis yang awal nya dianggap aneh karena mungkin tampak seperti melihat hal aneh didalam hal yang kenal. Tetapi, perspektif sosiologi mengungkapkan mulanya ide aneh tentang kondisi masyarakat yang kita pikirkan dan lakukan. Perspektif sosiologis menunjukan berbagai factor seperti perbedaan jenis kelamin, umur, dan kelas sosisla yang bahkan mempengaruhi kita dalam menentukan keputusan. Sebagai contoh nyata dalam kehidupan yaitu pada saat seorang wanita meilih pasangan hidup, pilihan antara wanita yang berpenghasilan tingggi dengan yang berpenghasilan rendah. Dari contoh tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa cinta sebagai sebuah perasaan terhadap yang lain menyesuaikan secara tidak langsung dan menentukan pola piker kita. Jadi dari sisi perspeektif sosiologis , memilih pasangan hidup tidak hanya dari sebuah perasaan cinta.

Melihat Hal Asing dari Sesuatu yang Familiar
Pespektif sosiologi menyatakan asal mula sebuah ide asih bahwa suatu perkumpulan masyarakat tergantung dari bagaimana cara kita berpikir dan bertindak . karrena kita hidup dalam masyarakat yang iindividulalistik, kita mempelajari memahami bagaimana masyarakat mempengaruhi setiap tindaan kita di kehidupan bermasyarakat.

Seperti contoh jika kita akan menentukan untuk melanjutkan di perguruan tinggi, beberapa orang akan memiliki sebuaah alas an sendiri dalam meneruskan kehidupannya dan unttuk mencapai cita-citanya . tetapi jika bberpikir secara sosiologis tentang kuliah dan melihat kenyataan bahwa orang-orang lebih sukses mendapatkan sebuah gelar di dunia dngan berpenghasilan tinggi serta partisipan dari perguruan tinggi itu sendiri. Dengan angka partisipasi lebih tinggi di negara-negara yang berpenghasilan tinggi daripada di negara-negara miskin. Adapun juga factor lain yang mempenngaruhi menentukan keputusan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi adalah biaya. Jadi perguruan tinggi bukan sebuah pilihan melainkan ajang adu nasib dan tidak semua orang bias melanjutkan ke perguruan tinggi karena hanya orang-orang yang mampu secara materi maupun material yang bisa melanjutkann ke jenjang pergurun tinggi.

Melihat Masyarakat di dalam Kehidupan Sehari-hari
Bentuk kehidupan seseorang bias dilihat dari pilihan orang itu sendiri atau pilihan pribadi, misal jumlah anak yang dimiliki seorang wanita dapat membant kita dalam melihat bagaimana seseorang tersebut melaukan interaksi di sebuah perkumpulan masyarakat di suatu wilayah tertentu dengan perbedaan latar belakang ekonomi yang bias membentuk sebuah pilihan yang berbeda satu sama lain. Karena di negara-negara miskin menyediakan wanita dengan kurang pendidikan dan kesempatan ekonomi yang lebih sedikit, dan juga masyarakat memiliki banyak yang harus dilakukan guna keputusan wanita dan laki-laki untuk memiliki anak. Selain jumlah anak dala suatu wilayah , studi mengenai bunuh diri pun bias dinilai melalui perspektif sosiologis. Menurut Emile Durkheim (1858-1917) salah satu pelopor sosiologi ini menunjukan bahwa disini, kekuatan-kekuatan sosial di daerah tertentu. Durkheim menemukan bahwa beberapa kategori orang lebih mungkin daripada mengambil nyawanya sendiri. Durkheim juga menjelaskan perbedaan dalam hal integrasi sosial katgori orang dengan ikatan sosial yang kuat memiliki tingkat bunuh diri yang rendah dan kategori orang yang individual memiliki tingkat bunuh diri yang tinggi.

Melihat Secara Sosiologis : Keterpinggiran dan Krisis.
Perspektif sosiologis dapat dipelajari untuk bias digunakan setiap orang tanpa kecuali dan untuk melihat melihat dunia luar. Dibantu dengan 2 situasi yang berbeda untuk membantu orang melihat dengan jelas bagaimana sebuah masyarakat membentuk kehidupan individual itu tinggal yaitu saat seseorang yang terpinggirkan dan seseorang yang berada dalam sebuah krisis. Setiap berjalannya waktu, setiaap itu juga orang merasa pihak luar. Untuk beberapa kategori pihak luar beranggapan tidak menjadi pihak yang dominan adalah sebuah pengalamaan, keterpinggiran sosial masyarakat mulai membesar. Misalnya, tidak ada orang kulit hitam yang tumbuh di Amerika Serikat tanpa memahami ras dalam membentuk kehidupan masyarakat. Semakin kita mempelajari bagaimana sebuah system beroperasi , semakin bertambah juga keinginan kita untuk merubah itu dalam beberapa cara untuk mengurangi kesetaraan hidup. Untuk menjadi lebih baik dalam menggunnakan perspektif sosiologis, kita harus mundur dari rutinitas akrab dan melihat gidup kita sendiri dengan ras ingin tahu yang baru.

Pentingnya Perspektif Global
Pentingnya perspektif sosiologis: Pertama, kesadaran global adalah peerpanjangan logis dari perspektif sosiologi. Sosiologi menunjukan bahwa posisi kita di dalam masyarakat membentuk pengalaman hidup. Peran sosiologi juga tidak kalah penting dalam menunjukan dimana kita berada dalam suatu masyarakat yang membentuk suatu penglaman yang baru.

Perspektif sosiologi bermanfaat dalam kehidupan, misal :

1. Berfikir kritis dan menambah wawasan untuk meningkatkan kualitas diri dan menjadi seseorang yang lebih waspada.

2. Dalam melakukan pekerjaan dimana hokum dan norma harus diberlakukan pada kehidupan untuk menjaga keutuhan masyarakat .

Sosiologi memberikan perspektif untuk membimbing individu dalam mempelajari masyarakat sekitar yang berkaitan dengan pekerjaan.

Asal-usul Sosiologi
Asal mula sosiologi udah melekat dengan sejarah yang terjadi di masa lampau yang tidak bias lepas dari seperangkat sosial yang sudah menjadi satu kesatuan. Sejarah mencatat ada 3 perubahan pada perkembangan sosiologi , yaitu :

1. Sebuah ekonomi industry yang baru

2. Pertumbuhan kota

3. Perubahan politik

Tiga hal itulah yang menumbuhkan kesadaran baru pada masyarakat.

Ilmu Pengetahuan dan Sosiologi
Seorang pemikir Auguste Comte (1798-1859) mencetuskan istilah sosiologi pada tahun 1838 untuk mendeskripsikan cara baru memandang masyarakat. Karena itulah sosiologi yang merupakan disiplin ilmu yang paling muda dan jauh lebih baru disbanding fisika, sejarah dan disiplin ilmu lain nya. Sosiologi dan ilmu pengetahuan saling berhubungan dan mempunyai sebuah relasi. Sudah terbukti banyaknya pendapat dan pikiran dari tokoh-tokoh ternama mengenai dan arti dari sosiologi itu sebenarnya

Tujuan dan teori adalah menjelaskan perilaku sosial berupa pernyataan tentang bagaimana dan mengapa fakta-fakta tertentu. Comte percaya bahwa masyarakat beroperaasi sesuai dengan hukum, sebanyak dunia fisik beroperasi sesuai dengan gravitasi dan hukum alam lainnya. Mereka berharap bahwa disiplin ilmu baru sosiologi tidak akan hanya membantu kita memahami masyarakat tetapi juga menyebabkan perubahan keadilan sosial.

Teori Sosiologi
Pada sosiologis bias melalui 3 teori, yaitu :

1. Pendekatan struktural-fungsional

Teori ini merupakan kerangka untuk membangun teori yang memandang

masyarakat sebagai system kompleks yang bekerja sama mempromosikan solidaritas dan stabilitas. Pendekatan ini juga sebagai pendekatan makro yang memfokuskan pada masyarakat sebagai satu kesatuan yang kompleks dan umumnya dikaitkan dengan sebuah struktur sosial masyarakat.

2. Pendekatan sosial-konflik.

Pendekatan ini merupakan kerangka untuk membangun teori yang memandang

masyarakat sebagai arena ketidak samaan mewariskan konflik dan perubahan. Pendekatan sosial-knflik juga sebagai pendekatan mikro yang kedua ini lebih menyoroti ketimpangan dn perubahan serta ketidaksetaraan masyarakat dalam berbagai hal. Tapi analisis konflik berpendapat bahwa pelacakan sering memiliki kekurangan.

3. Pendekatan simbolik-interaksi

Pendekatan ini termasuk golongan pendekatan makro yaitu sebuah pendekatan yang berhubungan dengan visual dimana beberapa tokoh mengungkapkan bahwa pendekatan ini terlihat dari luar dimana orang bisa menilai seperti daya tarik fisik, kecerdasan, dan sosial latar belakang karena mereka menawarkan imbalan. Teori ini merupakan kerangka untuk membangun teori yang memandang masyarakat sebagai proses yang berjalan.

Penerapan Sosiologi di Bidang Olahraga
Di jaman sekarang, olahraga sangat digemari oleh masyarakat tanpa memandang unsur dan gender. Olahraga memiliki fungsi jika dilihat dari pendekatan structural-fungsional, yaitu:

1. Fungsi laten yaitu terbentuknya relasi serta mempermudah terciptanya lapangan pekerjaan .

2. Fungsi manifes sebagai sarana hiburran, membentuk fisik serta melepas kan penat yang ada.

Olahraga tidak lepas dari kehidupan sosial individu yang menjalankannya, yang berarti olahraga yang dijalani seseorang menggambarkan status sosial orang tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Sinom dan Artinya

Tembang macapat Sinom merupakan salah satu tembang macapat yang banyak berbicara tentang anak muda yang sedang mengalami pertumbuhan. Dalam tradisi jawa, tembang banyakk dimanfaatkan sebagi sebuah piwulang (ajaran) dan wewarah (mengajari), tak terkecuali tembang macapat sinom . Salah satu tembang macapat sinom yang paling populer adalah karya KGPAA Mangkunegoro ke IV (1811-1882 M) yang terdapat dalam Serat Wedatama, Pupuh Sinom, podo 15. Tembang ini sering dikenal dengan nama Sinom Gadhung Melati.

Nusantara Droid War : Komik Pengangkat Legenda dan Dongeng di Indonesia

Nusantara Droid War atau yang lebih dikenal dengan NDW, merupakan sebuah komik online yang berada di sebuah aplikasi LINE yaitu Webtoon. Komik ini hasil besutan dari Satria EXZ dan Vega Mandalika, tapi untuk sekarang masih dipegang oleh Vega Mandalika yang dibantu oleh teman-temannya. NDW ini memiliki genre komik fantasi yang menceritakan sebuah permainan modern yang sedang trend di Indonesia. Para player memiliki sebuah bidak atau jagoan yang didalam komik tersebut disebut droid. Para player pun mengadu droid-droidnya satu sama lain dengan menyajika kekuatan-kekuatan yang berbeda-beda pula. Tetapi menarik disini adalah droid-droid yang dimiliki player NDW merupakan berbagai hal yang berkaitan dengan unsur nusantara Indonesia, mulai dari kisah rakyat, legenda, tarian daerah, hingga kisah mistis yang ada di Indoensia. Semua itu dikemas dengan wujud ilustrasi yang modern tanpa meninggalkan ciri khas tokoh yang akan di jadikan droid. Sampai saat ini NDW sudah mencapai episode 125 de...

RESUME BUKU "Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofi (A. Sony Keraf & Mikhael Dua)" BAB 1 PENDAHULUAN

Apa Itu Filsafat ? Karena filsafat ilmu pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat, barangkali ada baiknya kita awali dengan mengajukan pertanyaan klasik berupa “Apa itu filsafat?”. Namun itu merupakan suatu pertanyaan yang sulit untuk dijawab, berbeda dengan pertanyaan “Apa itu sosiologi?”, “Apa itu politik?”, “Apa itu antropologi?” dan seterusnya. Beberapa pertanyaan tersebut agak mudah untuk menemukan jawabannya, namun untuk menemukan jawaban dari pertanyaan “Apa itu filsafat?” tidak mudah untuk menjawabnya. Sering kali orang-orang yang secara khusus belajar tentang filsafat mengatakan pertanyaan tersebut tidak mudah untuk menjawabnya secara singkat. Tetapi, sebenarnya jika kita mengajukan pertanyaan seperti itu sudah menandakan kita sedang berfilsafat. Dengan jawaban ini mau dikaitkan bahwa filsafat pertama-tama adalah sikap, sikap mempertanyakan, sikap bertanya, yaitu bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu. Karena itu, ketika kita bertanya “Apa itu filsafat?” kita seda...