Sangat penting sebuah status atau sebuah jabatan ataupun
posisi dimana hal itu dapat dilihat oleh mata. Maksudnya seseorang akan
mengetahui status tersebut setelah melihat mungkin dari penampilan ataupun dari
catatan seseorang. Namun sebuah status akan menjadi tidak berarti saat
seseorang melintasi budaya. Karena sebuah status yang tinggi dianggap berasal
dari anggapan seseorang tersebut. Mungkin inilah hambatan yang sering terjadi
dan tidak bisa di kuragi dari pada hambatan yang lainnya. Perbedaan budaya terungkap tajam pada
peristiwa tanggal 17 juni 1744, komisaris dari Maryland dan Virginia
menegosiasikan sebuah perjanjian dengan para anggota Amerika yang terdiri dari
enam negara di Lancaster dan Pennsylvania.
Kita sebagi manusia harus memiliki rasa kepercayaan
kepada orang lain. Tapi hal tersebutu harus bisa dipertimbangkan karena
kepercayaan itu rentang akan dikhianati oleh seseorang. Maka dari itu sangat
sulit untuk benar-benar percaya kepada seseorang .
·
Mengembangkan Hubungan Kepercayaan
Ada
beberapa cara atau tips untuk mengembangkan hubungan kepercayaan dengan orang
lain. Yang pertama, mengembangkan sebuah kepercayaan di dalam sebuah kelompok
membutuhkan waktu yang lama. Jadi kita perlu sabar untuk mengembangkan
kepercayaan dengan teman satu kelompok kita. Yang kedua, percaya terhadapa
pengalaman sebelumnya kepada orang lain. Dengan kata lain kita lebih bisa
menebak kebiasaan bila kita sedang bersama orang tersebut. Secara otomatis kita
akan teringat atau belajar secara bertahap untuk mengembangkan kepercayaan ini.
Kepercayaan juga dapat membantu kita untuk mengurangi ketidakpastian terhadap
orang lain dan dapat membentuk sebuah ekspetasi.
·
Kepercayaan
pada Face to Face
dan Virtual Teams
Kelompok
atau sebuah tim memiliki interaksi tatap muka ang sangat kuat dan tidak
terbatas. Tim tatap muka mengembangkan mengembangkan kepercayaan terutama
melalui ikatan sosial dan kondisi emosional yang tumbuh saat mereka mengenal
satu sama lain. Berbeda dengan tim virtual yang lebih cenderung berkembang
melalui respons yang tepat waktu dan mendapat tanggapan yang masuk akal.
Pengembangan Hubungan Grup dengan Waktu
Ketika kita
mengalami ketegangan atau kecemasan saat pertama kali ikut dalam sebuah
kelompok. Mungkin kita tidak yakin dengan peran yang kita dapat dan belum ada
perkembangan untuk kedepannya. Menurut Boorman telah mendefinisikan
ketidakyamanan sebagai ketegangan utama saat akan melakukan perkenalan.Saat
anggota merasakan ketegangan tersebut, mereka akan berbicara dengan lembut dan
sering kali mereka tidak berani berbicara apa yang mereka pikirkan.
Pengembangan ini hanya tertuju pada satu kunci yaitu waktu, karena semakin lama
kita berada dalam kelompok tersebut maka kita akan mudah beradaptasi dengan
sekitar.
Budaya
Budaya
budaya adalah sebuah system pengetahuan, tingkah laku,
sikapa, kepercayaan, nilai dan norma
yang dipelajari bersama oleh sekelompok. Seringkalai kita memikirkan tentang
perbedaan budaya karena didunia ini sangat beraga sekali budaya-budaya. Salah
satu aspek budaya yang jelas adalah bahasa, karena bahasa sangat penting dalam
berkomunikasi. Hal tersebut juga bisa menentang dengan oran lain yang memiliki
perbedaan budaya nonverbal.
Individualisme
dan Kolektivitisme
Didalam sebuah kelompok sering kali mengalami kesulita
dalam menetapkan sebuah norma atau peraturan yang mengikat. Penyebabnya adalah
variasi budaya individulisme diantara anggota kelompok. Dilihat dari unsur
kolektivisme yang diutamakan adalah kesejahteraan kolektif dari pada individu.
Sementara individualism menafsirkan jumlah kolektivitas mereka sebagai yang
lemah dan lebih cenderung menyesuaikan diri dengan norma kelompok untuk menilai
sebuah keputusan kelompok.
Meskipun perbedaan individualism berada dalam sebuah
kelompok dan perbedaan ini sangat ektrem saat anggota beragam secara kultural.
Tapi untuk enetapkan sebuah norma atau peraturan, kelompok perlu memahami dan
peka terhadap budaya semua anggota
Budaya
Konteks Tinggi dan Budaya Konteks Rendah
Konteks tinggi budaya
adalah satu dimana penekanan lebih ditemmpatkan pada komunikasi nonverbal.
Dalam budaya konteks tinggi, lingkungan fisik penting dalam membantu
komunikator menafsirkan sebuah pesan. Tapi budaya konteks rendah lebih
memberikan penekanan lebih pada ekspresi verbal. Orang-orang dari budaya
konteks rendah biasanya kurang peka
terhadap isyarat nonverbal li lingkungan dan situasi dalam menafsirkan pesan
orang lain.
Gender
dan Komunikasi
Dalam buku Deborah
Tannen’s yang mengidentifikasikan perbedaan gender dalam komunikasi verbal. Karyanya tersebut tentang perbedaan budaya
anntara pria dan wanita dan pola komunikasi yang berbeda. Bukti yang
menunjukkan bahwa pria dan wanita kadang menggunakan bahasa yang berbeda dan
juga penafsiran yang berbeda pula. Ada bukti lagi bahwa wanita cenderung
menerima dan menafsirkan pesan nonverbal lebih akurat karena kondisi fisiologi
yang kuat dari wanita.
Gaya Percakapan
kedua pernyataan yang mencerminkan perbedaan budaya dalam deskripsi dunia sosial. Orang-orang di barat cenderung menggambarkan kepribadian yang “ramah”. Tapi orang-orang asia lebh cenderung lebih kontroversial dalam menggambarkan tindakan seseorang . orang-orang dari beberapa budaya lebih menyukasi argument yang baik semntara yang lain menghormati keharmonisan dan kemampuan untuk mengasimilasi perbedaan.
Waktu
kedua pernyataan yang mencerminkan perbedaan budaya dalam deskripsi dunia sosial. Orang-orang di barat cenderung menggambarkan kepribadian yang “ramah”. Tapi orang-orang asia lebh cenderung lebih kontroversial dalam menggambarkan tindakan seseorang . orang-orang dari beberapa budaya lebih menyukasi argument yang baik semntara yang lain menghormati keharmonisan dan kemampuan untuk mengasimilasi perbedaan.
Waktu
Beberapa orang nyaman
saat melakukan satu hal pada satu waktu dan berkonsentrasi pada pekerjaan yang
ada dan suka perencanaan menggunakan waktu mereka, mereka adalah orang-orang
monochronci. Tapi berbeda dengan orang-orang
polikronik yaitu mereka suka melakukan banyak hal sekalius dan kurang
dipengaruhi oleh tenggang waktu dan jadwal. Dalam penggunaan waktu dapat
menyebabkan konflik dan juga frustasi jika anggota kelompok banyak yang
berpendapat. Jika kita berada dalam suatu kelompok yang fleksibel kita perlu
mengatur waktu yang lebih dekat.
Bahkan jika kelompok Anda tidak memiliki anggota dari budaya yang berbeda,
Anda mungkin
Perhatikan bahwa orang memiliki pendekatan waktu yang berbeda. Kelompok mengembangkan norma mereka sendiri tentang waktu. Ini mungkin berguna untuk secara eksplisit membahas dan mengklarifikasi norma, seperti pentingnya tenggat waktu, harapan untuk produktivitas kelompok, dan sikap umum tentang ketepatan waktu, untuk mengelola ketidakpastian mengenai waktu yang mungkin ada. Apabila kelompok kita sedang berjuang dengan perbedaan budaya dan perbedaan dalam komunikasi yang efektif dan tepat.
Perhatikan bahwa orang memiliki pendekatan waktu yang berbeda. Kelompok mengembangkan norma mereka sendiri tentang waktu. Ini mungkin berguna untuk secara eksplisit membahas dan mengklarifikasi norma, seperti pentingnya tenggat waktu, harapan untuk produktivitas kelompok, dan sikap umum tentang ketepatan waktu, untuk mengelola ketidakpastian mengenai waktu yang mungkin ada. Apabila kelompok kita sedang berjuang dengan perbedaan budaya dan perbedaan dalam komunikasi yang efektif dan tepat.
Komentar
Posting Komentar