·
Tujuan
komunikasi horizontal
1. Mengkoordinasikan
tugas-tugas. Di dalam sebuah oraganisasi pastinnya ada beberapa kepala bidang
yang membawahi beberapa orang. Kepala bidang tersebut mempunyai wewenang dan
pastinya tugas-tugas. Misal, dalam kepanitiaan sebuah makrab terdapat 6 kepala
bidang, dari masing-masing kepala bidang tersebut nantinya akan mengadakan
rapat tersendiri untuk mengkoordinir dan memaparkan tugas-tugasnya kepada
kepala bidang lainnya.
2. Saling
memberikan informasi-informasi untuk perencanaan dan aktiitas kegiatan. Misal,
dalam sebuah kepanitiaan sebut saja kepanitian makrab, diadakan rapat kepala
bidang dari situ muncul sebuah masalah yang menghambat kinerja dari salah satu
kepala bidang. Kepala bidang yang lain memberikan informasi yang bisa mengatasi masalah tersebut.
3. Memecahkan
masalah yang timbul diantara orang-orang yang berada di tingkat yang sama.
Misal, terjadi problem di dalam sebuah organisasi yang bisa membuat dampak yang
terburuk yaitu bubarnya organisasi tersebut. Tujuan komunikasi horizontal ini
dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, dan tugas para atasan yang
harus mempunyai pemikiran untuk segera menyelesaikan maslah yang sedang
terjadi.
4. Menyelesaikan
konflik diantara anggota-anggota yang ada di dalama organisasi. Misal, pada
saat diadakan sebuah rapat besar terjadi perbedaan pendapat antara kedua kepala
bidang. Dari situ para kepala bidang lainnya melakukan komunikasi horizontal
dengan cara mengatasi masalah yang timbul dari kedua kepala bidang tersebut.
5. Menjamin
pemahaman yang sama. Disini yang dimaksud menjamin pemahaman yang sama adalah
jika ada perubahan yang terjadi di dalam oraganisasi tersebut, maka para kepala
bidang atau anggota-anggotanya agar ada pemahaman dan tidak ada miss communication. Misal, sebuah
kelompok kecil yang terdiri unit-unit mengadakan rapat untuk menyamakan
pemahaman dan persepsi agar perubahan yang terjadi di organisasi tersebut.
6. Mengembangkan
sokongan interpersonal. Sokongan dalam hal ini seperti dorongan atau motivasi
yang diberikan oleh teman-teman yang mempunyai kedudukan yang sama. Misal, di
lingkungan karyawan, terdapat satu karyawan yang mempunyai masalah di hidup nya
dan dia bercerita dengan teman nya. Lalu temennya memberikan sokongan atau
dorongan untuk dia.
·
Metode
Komunikasi Horizontal
1. Rapat-rapat
komite
Rapat ini biasanya diadakan guna untuk
melakukan koordinasi pekerjaan , saling berbagi informasi dan memecahkan dan
menyelesaikan masalah. Contohnya, rapat koordinasi.
2. Interaksi
informal pada saat jam istirahat.
Komunikasi tidak hanya terjadi di dalam
sebuah forum bisa juga komunikasi terjadi di luar forum atau lebih bersifat
informal. Misal, seseorang menceritakan keluh kesahnya dalam menjalani
pekerjaannya di saat waktu luang atau jam istirahat.
3. Percakapan
telepon.
Masa sekarang adalah masa modern alat
komunkasi pun sangat berkembang dengan sangat pesat. Yang awalnya hanya
berkomunikasi dengan surat sampai berevolusi menjadi sebuah penggunaan
smartphone. Pengkoordinasian bisa dilakukan dengan mudah dengan menggunakan handphone. Misal, ada
sebuah pengarahan dari atasan untuk para karyawan namun ada salah satu karyawan
yang hari itu tidak hadir dalam sesi tersebt. Otomatis si karyawan tersebut
bertanya pada teman sekantornya dengan menggunakan telepon.
4. Memo
dan nota.
Kedua hal ini sepele tapi sangat
diperlukan dan bisa sangat penting. Walaupun hanya sekadar tulisan tangan itu
bisa mengkomunikasikan keadaan yang sedang terjadi. Misal, teman sekantor hari
itu tiba-tiba tidak ada di tembat kerjanya pastinya kalian akan menduga-duga
kenapa dia hari itu tidak masuk kerja. Tapi setelah menemukan sebuah memo,
akhirnya dugaan-dugaan seperti itu hilang.
5. Aktivitas
sosial.
Di dalam seuah organisasi pasti
didalamnya ada kelompok-kelompok kecil, misal kelompok rekreasi kelompok
olahraga, dann lain-lain. Hal tersebut menjadi wadah berkembangnya komunikasi
horizontal. Contoh, Tim Futsal PT. Maju Mundur, Kelompok Rekreasi Agung Abadi
6. Kelompok
Mutu.
Kelompok disini adalah kelompok yang
berada dalam suatu organisasi yang secara sukarela betanggunng jawab untuk
memperbaiki mutu pekerjaan mereka. Pemimpin dari kelompok ini diltih untuk
memmpunyai keterampilan kepemimpinan dan juga teknik-teknik untuk
berkomunikasi. Contoh
·
Masalah
dalam Komunikasi Horizontal
Dalam
komunikasi horizontal sangat penting untuk pengkoordinasian serta untuk
menyelesaikan sebuah masalah dalam sebuah organisasi. Tapi bagian-bagian yang
telah terkoordinir bisa menjadi penghalang untu komunikasi horizontal. Menurut
Khan dan Katz mengatakan bahwa oraganisasi yang lebih otoriter dapat
mengkontrol ketat komunikasi horizontal. Makin tinggi tingkat pimpinan maki
banyak informasi yang akan diperoleh dan juga sebaliknya jika semakin sedikit
tingkat pimpinan makin sedikit informasi yang dikenalnnya. Perkembangan Komunikasi horizontal juga berkembang tidak
terkontrol. Karena sebuah struktur mepunyai spesialis-spesialis masing-masing .
Hal tersebut akan menambah komunikasi horizontal karena akan semakin banyak
koordinasi-kooordinasi yang akan dilakukan.
JARINGAN KOMUNIKASI
INFORMAL
Seorang karyawan yang
lainnya tanpa memperhatikan posisi mereka dalam sebuah organisasi. Informasi
ini mengalir ke atas ke bawah atau secara horizontal tanpa memperhatikan
posisi. Komunikasi informal menyebabkan informasi pribadi yang muncul dari
interaksi orang-orang. Jaringan komunikasi lebih dikenal dengan desas-desus
(grapevine) atau kabar angin.
Dalam istilah
komunikasi grapevine dikatakan sebagai metode untuk menyampaikan rahasia dari
orang ke orang.
Hasil penelitian
tantang grapevine menemukan beberapa atribut, sebagai berikut :
·
“Grapvine”
sangat
cepat
Pesan-pesan
yang bersifat pribadi akan cepat menyebar dan bebas mengalir oleh pengirimnya.
Misal, dengan adanya infotaiment yang ada di televisi , para khalayak umum bisa
mengetahui bagaimana pesan-pesan yang bersifat pribadi seseorang.
·
“Grapvine”
itu tepat
Berdasarkan
penelitan yang diakukan oleh Davis 80-90% berita mengenai organisasi yang tidak
kontroversial tepat. Marting mengatakan bahwa kurang dari 80% grapevine tepat.
·
“Grapvine”
membawa
banyak informasi
Secara
logika desas-desus atau kabar angina akan membawa berbagai informasi yang akan
memudah kan kita untuk menjangkaunya. Kenyataannya “Grapvine” hidup dalam
sebuah organisasi
·
“Grapvine”
tersebar
menurut rantaian kelompok
Dalam
opsi ini isa dikatakan kabar anginya ini dari mulut ke mulut, misal jika
seseorang mempunyai kabar atau berita tentang oran lain akan disampaikan ke
orang pertama dan orang pertama akan menceritakan hal tersebut kepada orang
kedua dan begitu seterusnya.
·
“Grapvine”
bebas
dari pengendalian sosial, maksudnya
tidak dapat dikendalikan oleh organisasi.
Grapevine mempunyai
efek negative yaitu dapat dikontrol oleh pimpinan, dengan menjaga jaringan
komunikasi formal yang bersifat terbuka, jujur, teliti dan sensitive terhadap
komunikasi ke atas.
Komentar
Posting Komentar