Langsung ke konten utama

(Tajuk Rencana) Pulau Seprapat : Tempat wisata atau Tempat Pesugihan?


Pulau seprapat yang berada di utara kota Juwana tepatnya berada pada tepi Sungai SIlugonggo ini, seakan-akan menyimpan sebuah tanda tanya besar. Apakaah tempat tersebut merupakan sebuah destinasi wisata atau apaah menjadi tempat untuk melakukan pesugihan.

Terkadang hal tersebut yang muncul dibenak masyarakat sekitar tentang Pulau Seprapat ini, tempat ini kerap dijadikan tempat pesugihan monyet putih oleh orang-orang sesat. Tak jelas bagaimana proses dari pesugihan tersebut, yang jelas pesugihan tersebut harus menumbalkan masnusia yang merupakaan keluarga dari orang tersebut untuk kemudian mennjadi budak gaib ditempat tersebut. tumbal tersebut nantinya akan menjelma menjadi seeker kera putih, dan juga orang yang mengambil pesugihan tersebut nantinya jika meninggal akan menjadi budak gaib di tempat tersebut. banyak orang yang melakukaan ziarah, tapi sebelum berziarah orang-orang tersebut harus menemua sang juru kunci dari makam tersebut. Sang juru kunci akan mengantar orang-orang yang mau berziarah di makam tersebut dan juga sebagaai pengantar doa. Dalam melakukan ziarah, ada satu peraturan yang wajib ditaati yaitu para peziaraha hanya diperbolehkan berziarah pada saat malam hari saja, dan tidak diperbolehkan pada siang hari entah apa alasannya. Pada malam hari sang juru kunci akan mengantara orang-orang yang akan berziarah dengan menyebrangi Sungai Silugonggo dengan menggunakan kapal kecil. Sesampainya disana, sang juru kunci mengajak para peziaraah untuk langsung masuk di makam tersebut. Hanya saja, cara dan metode berdoa yang dilakukan tergantung dengan kepercayaaan masing-masing. Itupun boleh dilakukan dengan cara bersila, tiduran, atau bahkan dengan tidur beneran. Selama semalahaman ditengah ritual ini, pemohon harus merendah dengan khusyuk mengheningkat cipta. Larut dalam suasana sakral, namun setengah dari malam itu para pemohon akan merasakan keletihan seperti tersirep dan lagsung tertidur pulas. Dari tidur tersebut wangitnya akan turun dan memberikan cara-cara untuk mendapatkan kekayaan sekaligus usaha-usaha yang harus ditekuni. Begitu peziarah tertidur sang juru kunci kemudian meninggalkannya dan akan menjemput jika pagi hari sudah datang. Sesuai wangsit yang datang ditengah kegelapan malam, siapa saj yang menjadi kaya raya dalam waktu yang tidak lama, manum harus melakukan yang harus dipenuhi. Peminta pesugihan biasanya akan melakukan perjanjian batin dengan penunggu pulau tersebut, yakni harus berziarah kembali setiap tahun sekali atau maksimal 1000 hari. Disamping itu masih ada persyaratan yang lebih mengerikan, bagi siapa saja yang sudah mengikat kontrak dengan penunggu di pulau tersebut harus merelakan orang yang dicintainya sebagai tumbal. Bisa saja anak kandung atau keponakan, biasanya kurang dari 40 hari setelah berziarah orang yang ditumbalkan akan menemuai ajalnya dengan cara mengenaskan. Kono arwah yang ditumbalkan tersebut menjadi kera jadi-jadian yang menghuni pulau tersebut.

Tapi selain menjadi tempat pesugihan, pulau ini menjadi tempat yang banyak didatangi orang, dengan keindahan yang seakan-akan menutupi sisi negative dari pulau ini. Pepohonan yang rindang, kemudian lalu lalang kapal yang lewat di Sungai Silugonggo menjadi daya tarik pulau ini. Ditambah lagi pada saat sore hari, pemandangan yang dissuguhkan oleh Pulau Seprapat sangat indah, hamparan tambak-tambak milik warga yang terbentang luas seakan-akan memanjakan mata para warga yang datang. Ditambah lagi dengan tenggelamnya matahari di ufuk barat dan tenggelam dibalik Gunung Muria ini.
Inilah Pulau Seprapat yang seakan-akan memiliki dua sisi negatif dan positif, yang masih sering untuk dikunjungi orang dengan maksud yang berbeda-beda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Sinom dan Artinya

Tembang macapat Sinom merupakan salah satu tembang macapat yang banyak berbicara tentang anak muda yang sedang mengalami pertumbuhan. Dalam tradisi jawa, tembang banyakk dimanfaatkan sebagi sebuah piwulang (ajaran) dan wewarah (mengajari), tak terkecuali tembang macapat sinom . Salah satu tembang macapat sinom yang paling populer adalah karya KGPAA Mangkunegoro ke IV (1811-1882 M) yang terdapat dalam Serat Wedatama, Pupuh Sinom, podo 15. Tembang ini sering dikenal dengan nama Sinom Gadhung Melati.

Nusantara Droid War : Komik Pengangkat Legenda dan Dongeng di Indonesia

Nusantara Droid War atau yang lebih dikenal dengan NDW, merupakan sebuah komik online yang berada di sebuah aplikasi LINE yaitu Webtoon. Komik ini hasil besutan dari Satria EXZ dan Vega Mandalika, tapi untuk sekarang masih dipegang oleh Vega Mandalika yang dibantu oleh teman-temannya. NDW ini memiliki genre komik fantasi yang menceritakan sebuah permainan modern yang sedang trend di Indonesia. Para player memiliki sebuah bidak atau jagoan yang didalam komik tersebut disebut droid. Para player pun mengadu droid-droidnya satu sama lain dengan menyajika kekuatan-kekuatan yang berbeda-beda pula. Tetapi menarik disini adalah droid-droid yang dimiliki player NDW merupakan berbagai hal yang berkaitan dengan unsur nusantara Indonesia, mulai dari kisah rakyat, legenda, tarian daerah, hingga kisah mistis yang ada di Indoensia. Semua itu dikemas dengan wujud ilustrasi yang modern tanpa meninggalkan ciri khas tokoh yang akan di jadikan droid. Sampai saat ini NDW sudah mencapai episode 125 de...

RESUME BUKU "Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofi (A. Sony Keraf & Mikhael Dua)" BAB 1 PENDAHULUAN

Apa Itu Filsafat ? Karena filsafat ilmu pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat, barangkali ada baiknya kita awali dengan mengajukan pertanyaan klasik berupa “Apa itu filsafat?”. Namun itu merupakan suatu pertanyaan yang sulit untuk dijawab, berbeda dengan pertanyaan “Apa itu sosiologi?”, “Apa itu politik?”, “Apa itu antropologi?” dan seterusnya. Beberapa pertanyaan tersebut agak mudah untuk menemukan jawabannya, namun untuk menemukan jawaban dari pertanyaan “Apa itu filsafat?” tidak mudah untuk menjawabnya. Sering kali orang-orang yang secara khusus belajar tentang filsafat mengatakan pertanyaan tersebut tidak mudah untuk menjawabnya secara singkat. Tetapi, sebenarnya jika kita mengajukan pertanyaan seperti itu sudah menandakan kita sedang berfilsafat. Dengan jawaban ini mau dikaitkan bahwa filsafat pertama-tama adalah sikap, sikap mempertanyakan, sikap bertanya, yaitu bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu. Karena itu, ketika kita bertanya “Apa itu filsafat?” kita seda...