RESUME BUKU " Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan (Akhyar Yusuf Lubis & Donny Gahral Adian)" BAB 7 PENGETAHUAN DAN KESAHIHAN
Logika
Logika
berasal dari kata logos yang berarti
pikiran atau kata (sebagai pernyataan dari sebuah pemikiran atau pikiran) yang
benar. Logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari bagaimana kita
berpikir sesuai dengan kaidah atau aturan yang logi serta rasional. Terdapat
beberapa tahapan akan cabang filsafat yang satu ini, yaitu Berpikir, kegiatan mental yang meliputi imajinasi, ingatan,
kehendak dan sebagainya. Setiap manusia pasti akan berpikir, entah itu untuk
melakukan sesuatu atau merencanakan apa yang akan dilakukan. Terkadang berimajinasi
juga perlu dilakukan karena hal tersebut bisa menentukan batasan-batasan yang
harus dilalui oleh seseorang. Berargumentasi,
merupakan bentuk khusus dari kegiatan berpikir yang melibatkan penyimpulan saat
konklusi ditarik dari sebuah premis yang benar. Hal ini juga penting karena
berawal dari sebuah premis yang benar maka akan memunculkan beberapa konklusi
atau kesimpulan yang harus dibicarakan atau pun bahkan bisa diperdebatkan untuk
menemui kesimpulan yang pas dengan kondisi saat itu juga. Logika, merupakan ilmu yang mempelajari tentang prinsip dan metoda
untuk berargumentasi secara sahih. Logika akan membantu kita untuk mencerna
premis-premis yang tersedia pada sebuah realita. Cara berpikir logis akan
memandu kita pada jalan yang benar serta untuk berargumentasi yang baik dan
sahih.
Argumentasi
yang baik dan sahih, yang bisa menghasilkan dan menarik kesimpulan secara logis
yang ditarik premis-premis yang ada. Kebenaran merupakan atribut bagi sebuah
pernyataan. Pernyataan yang dianggap benar apabila sesuai dengan kenyataan atau
realita yang ada. Kembali lagi, logika akan berurusan dengan kesahihan sebuah
argumentasi dan juga bukan benar tidaknya sebuah pernyataan. Sebagai contoh,
terdapat dua premis, yaitu Agenda media
untuk mempengaruhi agenda khalayak dan Berita Headline adalah agenda utama dari
sebuah media. Dari kedua premis tersebut akan mendapatkan kesimpulan bahwa,
Berita headline dapat mempengaruhi
agenda khalayak.
Terdapat
beberapa logika yang dibedakan beberapa hal, yaitu :
- Sejarah
- Logika Tradisional
(Aristotelen), logika ini berpikir menggunakan bahasa sebagai medium atau
perantara untuk berpikir.
- Logika Modern (George Boole),
logika modern ini lebih banyak berkembang ketimbang dengan tradisional
yang menggunakan bahasa, logika modern cenderung menggunakan simbol untuk
mediumnya.
- Kemampuan
- Logika Kodratiah, logika atau
cara berpikir orang awam yang biasanya sarat akan sesat pikir.
- Logika Ilmiah, logika atau
cara berpikir yang didapatkan oleh para ilmuwan dari pendidikan formal.
- Kebenaran
- Logika Formal, logika yang
bekerja dengan kategori sahih tidak sahih.
- Logika Material, logika yang
bekerja dengan kategori benar atau salah
- Penarikan Kesimpulan
- Logika Induktif, berpikir dari
khusus ke umum
- Logika Deduktif, berpikir dari
umum ke khusus
Kaidah Dasar Berlogika
Adapun kaidah dasar dari berlogika
terdapat 3, yaitu :
- Ide
- Fatasma
Fantasma merupakan produk dari
sebuah fantasi atau imajinasi pemikiran dari seseorang. Hasil cerapan langsung
indera manusia yang bersifat khusus, material dan kongkrit.
- Ide
Gambaran yang ada di benak seseorang
setelah menarik sesuatu yang esensial dari sejumlah fantasma yang kita serap.
Ide merupakan hasil tangkapan akal budi atas esensi sesuatu yang bersifat umum,
immaterial dan abstrak.
- Komprehensi (isi)
Merupakan keseluruhan sifat yang termuat dalam ide itu sendiri.
- Eksistensi (luas)
Merupakan keseluruhan individu yang
dapat ditunjuk oleh suatu ide.
- Term
Merupakan perwakilan verbal dari
suatu ide.
|
|
KATA |
NON-KATA |
|
PEMBAWAAN |
Rintihan karena sakit |
Muka pucat yang menunjukkan takut
atau sakit |
|
BERDASARKAN AKAL |
Ada suara di dalam kamar yang
menunjukkan terdapat orang di dalam kamar tersebut |
Susunan buku beruba, ada yang
merubahnya |
|
PENETAPAN/ISTILAH |
Jam ukuran waktu dalam satuan
detik, menit, dan jam |
Bendera kuning menunjukkan
terdapat orang yang meninggal |
|
ARTI TERM |
DEFINISI |
CONTOH |
|
UNIVOK |
Sama bentuk & sama arti |
(1)
Kursi direktur rusak, (2) Dona sedang
duduk di kursi tamu |
|
EKUIVOK |
Sama bentuk & lain arti |
(1)
Ani membeli amplop
di warung, (2) Wartawan terima amplop untuk
loloskan berita |
|
ANALOG |
Sama bentuk, artinya ada persamaan
& ada perbedaan |
(1)
Manusia ada,
(2) Tuhan ada |
Abstrak
Menunjuk suatu bentuk atau sifat
tanpa dapat menunjuk bendanya.
- Konkret
Menunjuk suatu benda dengan sifat
dan bentuknya.
- Kelektif
Menunjuk pada suatu kelompok.
- Individual
Menunjuk suatu individu yang
konkret.
- Sederhana
Tidak dapat diuraikan atau
dijelaskan secara rinci lagi.
- Jamak
Masih bisa diurai lebih rinci lagi.
- Singular
Menunjukkan satu individu, benda,
atau kelompok tertentu.
- Partikular
Menunjukkan sebagian saja dari
seluruh luas ide yang mewakilinya.
- Universal
Menunjukkan seluruh ide yang
diwakilinya tanpa terkecuali.
Term (Butuh Bantuan/Definisi)
|
SYARAT PEMBUATAN DEFINISI |
CONTOH |
|
Definisi & yang di definisikan
dapat dibalik (Tidak boleh lebih luas atau lebih sempit daripada konotasi) |
Manusia adalah hewan bermata dua
(Tidak sempurna karena lebih luas dari konotasi atau yang dimaksud karena
hewan bermata dua bukan hanya manusia dan denotasi/ yang ditunjuk lebih
banyak dari yang dimasukkan |
|
Tidak memasukkan kata yang
terdapat dalam definisi |
Pengetahuan adalah hal yang diketahui
dalam pikiran seseorang |
|
Tidak mengandung pengertian
negatif |
Orang malas adalah orang yang tidak rajin |
|
Tidak mengandung kiasan |
Profesor adalah seseorang dengan lautan ilmu |
Kegiatan
mental yang memaklumatkan afirmasi atau ingkaran antar ide. Keputusan ini
memiliki dua komponen, yaitu dua ide (satu ide & satu predikat) & satu
kegiatan mental (afirmasi atau Ingkaran). Sebagai contoh, “Feminisme tidak anti
pria”, Ide subjeknya (Feminism); Ide predikat (Anti Pria); mengingkari/Tidak
(Kegiatan Mental).
Sebelum
seseorang membuat sebuah keputusan maka
harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain, (1) Akal harus
sungguh-sungguh memahami dua ide yang ingin digabung dalam sebuah keputusan ;
(2) Akal harus membandingkan dua ide, mempelajari komprehensi tiap-tiap ide,
mengenai identitas atau non identitasnya dan siap buat keputusan, baik itu
pengingkaran atau afirmasi; (3) Keputusan tidak boleh mengandung keraguan.
Proposisi
Sebuah perwakilan verbal dari sebuah
keputusan yang selalu bersifat mengingkari atau mengiyakan antara dua term.
Proposisi memiliki beberapa komponen dasar seperti Term subjek, Term predikat
dan Kopula/kata bantu.
|
MACAM |
JENIS |
PENGERTIAN |
CONTOH |
|
Iya / Ingkar |
Kategori |
TS-TP berlaku tanpa syarat |
Semua wanita menolak patriarki |
|
Hipotesis |
TS-TP tergantung syarat yang
diminta |
Jika wanita berpendidikan, angka
kekerasan domestik pasti turun |
|
|
Materi |
Analisis |
TP tidak tambahkan pengertian baru
TS |
Wanita adalah manusia berjenis
kelamin non pria |
|
Sintesis |
TP tambahkan pengertian baru TS |
Ibuku pandai memasak; Yuni aktivis
feminis |
|
|
Kualitas |
Negatif |
Kopulsanya negatif; Ingkari
hubungan TS-TP |
Joko tidak suka mendengar nasehat
ayahnya |
|
Afirmatif |
Kopulsanya positif; Iyakan
hubungan TS-TP |
Teman baikku adalah penggemar
berat Soekarno |
|
|
Kuantitas |
Singular |
TS Singular |
Joni teman baikku |
|
Partikular |
TS Partikular |
Beberapa mahasiswa FISIP tidak
suka filsafat |
|
|
Universal |
TS Universal |
Semua muslim mengharamkan babi |
Ket
: TS (Term Subjek); TP (Term Predikat)
Akal
tidak dapat menarik kesimpulannya dengan hanya observasi atau analisis ide.
Penyimpulan tersebut harus membutuhkan term penengah untuk mendapatkan sebuah
konklusi.
Komentar
Posting Komentar